Kamis, Agustus 7, 2025
33.9 C
Jakarta

Triwulan I 2025, PTBA Kantongi Laba Rp 391 Miliar di Tengah Tekanan Harga Batu Bara

STOCKWATCH.ID (JAKARTA) – PT Bukit Asam Tbk (Persero) (PTBA) berhasil mencatatkan kinerja solid di Triwulan I 2025 meski dihadapkan pada berbagai tantangan global, termasuk penurunan harga batu bara dan kenaikan harga BBM.

Perseroan membukukan laba bersih sebesar Rp 391,48 miliar. Pendapatan mencapai Rp 9,96 triliun dengan EBITDA Rp 1,05 triliun.

Total aset PTBA per 31 Maret 2025 tercatat sebesar Rp 42,26 triliun. Nilai ini tumbuh 10% dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya.

“Di tengah fluktuasi harga komoditas global, kami tetap berhasil menjaga kinerja positif,” ujar Niko Chandra, Corporate Secretary PTBA, di Jakarta, Rabu (30/4/2025).

Peningkatan penjualan menjadi salah satu penopang utama laba. Total volume penjualan batu bara mencapai 10,28 juta ton, naik 7% secara tahunan.

Penjualan ekspor naik signifikan sebesar 34% menjadi 5,09 juta ton. Sementara penjualan domestik mencapai 5,19 juta ton.

Volume angkutan batu bara juga meningkat. Tercatat sebanyak 9,41 juta ton batu bara berhasil diangkut sepanjang Januari-Maret 2025, atau naik 12% dari tahun lalu.

Namun, tekanan datang dari sisi harga. Rata-rata harga batu bara ICI-3 turun 12% secara tahunan menjadi US$ 69,37 per ton.

Harga batu bara Newcastle juga mengalami koreksi 17% menjadi US$ 104,56 per ton. Ini berdampak langsung pada margin keuntungan Perseroan.

Tekanan lainnya berasal dari kenaikan harga bahan bakar minyak. Harga BBM naik 10% secara tahunan menjadi Rp 15.127 per liter pada Triwulan I 2025.

Konsumsi BBM pun meningkat, seiring kenaikan volume produksi dan jarak angkut.

Meski begitu, PTBA tetap optimistis. Perseroan menargetkan produksi sebesar 50,05 juta ton dan penjualan 50,09 juta ton batu bara pada 2025.

Angkutan batu bara tahun ini diproyeksikan mencapai 43,25 juta ton.

Tak hanya fokus pada batu bara, PTBA juga mempercepat transformasi energi bersih. Salah satunya dengan mengembangkan biomassa dari tanaman Kaliandra Merah.

Pabrik percontohan wood pellet di Tanjung Enim telah diluncurkan pada Oktober 2024 dengan kapasitas 200 kg per jam.

PLTS juga dibangun di berbagai lokasi, seperti Bandara Soekarno-Hatta, Jalan Tol Bali-Mandara, dan pabrik PT Semen Baturaja.

Selain itu, PTBA tengah menjalankan proyek hilirisasi batu bara menjadi Artificial Graphite dan Anode Sheet untuk baterai kendaraan listrik.

Pilot project ini dijalankan bersama BRIN dan diluncurkan pada Juli 2024 di Kawasan Industri Tanjung Enim.

Untuk mendukung logistik, PTBA membangun fasilitas baru angkutan batu bara di jalur Tanjung Enim – Keramasan bersama PT KAI dan Kalog.

Dari sisi keberlanjutan, PTBA menerapkan berbagai inisiatif dekarbonisasi.

Beberapa peralatan tambang telah dialihkan ke tenaga listrik, termasuk ekskavator, dump truck hybrid, dan pompa tambang.

Bus listrik juga mulai dioperasikan di pelabuhan dan unit tambang. Pelaporan produksi kini dilakukan secara daring melalui sistem E-Mining Reporting.

Perusahaan juga membangun lahan basah buatan untuk menetralisir air asam tambang dan mengurangi polutan.

Seluruh program ini menjadi bagian dari roadmap manajemen karbon PTBA menuju Net Zero Emission tahun 2060.

Artikel Terkait

Dolar AS Melemah, Pasar Yakin The Fed Bakal Potong Suku Bunga Lagi

STOCKWATCH.ID (WASHINGTON) – Nilai tukar dolar Amerika Serikat (AS)...

Laba SBMA Melejit 26,84%, Pendapatan Juga Naik di Semester I-2025!

STOCKWATCH.ID (JAKARTA) – PT Surya Biru Murni Acetylene Tbk...

Ini Cara Aktivasi Rekening Dormant BNI

STOCKWATCH.ID (JAKARTA) – PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk...

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Populer 7 Hari

Berita Terbaru