Kamis, Oktober 16, 2025
27.2 C
Jakarta

Trump Kenakan Tarif 30% buat Eropa dan Meksiko, Berlaku Mulai 1 Agustus 2025!

STOCKWATCH.ID (WASHINGTON) – Presiden Amerika Serikat Donald Trump mengumumkan akan mengenakan tarif sebesar 30% untuk barang-barang dari Uni Eropa dan Meksiko. Kebijakan ini akan mulai berlaku pada 1 Agustus 2025.

Mengutip CNBC International, pengumuman ini disampaikan Trump melalui surat yang ditujukan langsung kepada Presiden Komisi Eropa Ursula von der Leyen dan Presiden Meksiko Claudia Sheinbaum. Surat tersebut kemudian ia unggah di akun media sosial miliknya, Truth Social.

“Mexico telah membantu saya mengamankan perbatasan, TAPI, apa yang dilakukan Mexico belum cukup,” tulis Trump kepada Sheinbaum.

Trump menegaskan tarif tidak akan dikenakan jika negara-negara Uni Eropa atau perusahaan-perusahaan di dalamnya memutuskan untuk memproduksi barang langsung di Amerika Serikat.

Ia juga memberikan peringatan keras. “Jika Uni Eropa atau Meksiko membalas dengan tarif yang lebih tinggi, maka berapapun angka yang kalian pilih untuk menaikkan tarif, akan kami tambahkan ke tarif 30% yang sudah kami kenakan,” tegas Trump.

Padahal, Uni Eropa sebelumnya sempat berharap tercapai kesepakatan awal agar bisa menghindari ancaman tarif baru dari Trump. Namun harapan itu pupus karena surat ancaman tetap dikirim meskipun negosiasi sebelumnya menunjukkan kemajuan.

Total impor barang dari Uni Eropa ke AS mencapai lebih dari US$553 miliar pada 2022. Sementara dari Meksiko sekitar US$454,8 miliar. Kedua mitra dagang ini menyumbang sekitar sepertiga dari total impor Amerika Serikat.

Kebijakan ini langsung memicu reaksi keras. Ursula von der Leyen menyatakan, “Pengenaan tarif 30% pada ekspor Uni Eropa akan mengganggu rantai pasok transatlantik yang penting, dan merugikan bisnis, konsumen, serta pasien di kedua sisi Atlantik.”

Ia menambahkan Uni Eropa tetap siap bekerja untuk mencapai kesepakatan sebelum 1 Agustus. Namun, menurutnya, “Kami akan mengambil semua langkah yang diperlukan untuk melindungi kepentingan Uni Eropa, termasuk tindakan balasan yang seimbang jika dibutuhkan.”

Pemerintah Meksiko juga mengungkapkan kekecewaan. Dalam pernyataan resmi pada Sabtu, mereka menyebut telah bertemu dengan pejabat perdagangan AS sehari sebelumnya untuk membentuk kelompok kerja permanen guna membahas isu utama dalam hubungan bilateral.

Namun, dalam pertemuan itu mereka diberi tahu tentang rencana tarif baru yang akan berlaku mulai 1 Agustus. “Kami menyampaikan bahwa ini adalah perlakuan yang tidak adil dan kami tidak setuju,” tulis pernyataan tersebut.

Pemerintah Meksiko menambahkan, “Sangat penting bahwa sejak 11 Juli kami telah membentuk jalur dan forum yang diperlukan untuk menyelesaikan potensi penerapan tarif baru pada 1 Agustus.”

Trump tidak hanya menargetkan Uni Eropa dan Meksiko. Dalam sepekan terakhir, ia juga mengirim surat serupa kepada 23 mitra dagang lainnya, termasuk Kanada, Jepang, dan Brasil. Tarif yang dikenakan bervariasi antara 20% hingga 50%.

Langkah ini merupakan bagian dari strategi Trump untuk menciptakan sistem perdagangan global yang lebih “resiprokal.” Ia pernah meluncurkan kebijakan serupa lewat pengumuman “hari pembebasan” pada 2 April, di mana ia menerapkan tarif global 10% dan tarif lebih tinggi untuk 60 negara lainnya.

Kebijakan itu sempat membuat pasar global gonjang-ganjing. Namun, seminggu kemudian Trump menunda penerapan tarif selama 90 hari.

Meski begitu, hingga menjelang batas waktu, AS baru berhasil mencapai kesepakatan awal dengan Inggris dan Vietnam. Menteri Keuangan AS Scott Bessent mengatakan tim dagang Inggris “dengan cerdas mendapatkan kesepakatan awal.”

“Ini pelajaran penting bagi negara lain — negosiasi tulus dan itikad baik bisa menghasilkan hasil yang kuat dan saling menguntungkan,” kata Bessent di akun X miliknya.

Kesepakatan dagang dengan Inggris itu mencakup pengenaan tarif 10% secara menyeluruh terhadap barang-barang asal Inggris yang diimpor ke AS.

Trump juga mengonfirmasi kepada NBC News bahwa ia berencana menaikkan tarif dasar global menjadi setinggi 20%. “Kami akan mengatakan semua negara sisanya akan membayar, entah itu 20% atau 15%. Nanti kita atur,” ujar Trump.

Artikel Terkait

Laporan Keuangan Bank Raksasa Dorong S&P 500 ke Zona Hijau

STOCKWATCH.ID (NEW YORK) – Bursa saham Wall Street ditutup...

Bursa Saham Eropa Rebound, LVMH dan Dior Pimpin Kenaikan Tajam

STOCKWATCH.ID (LONDON) – Bursa saham Eropa kembali bangkit pada...

Bursa Saham Asia Kompak Menguat, Pasar Cuek dengan Konflik Dagang AS-China

STOCKWATCH.ID (TOKYO) – Bursa saham Asia-Pasifik ditutup menguat pada...

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Populer 7 Hari

Berita Terbaru