Rabu, Desember 24, 2025
24.3 C
Jakarta

Trump Pangkas Tarif Fentanyl China Jadi 10%, Beijing Tunda Pembatasan Ekspor Rare Earths

STOCKWATCH.ID (SEOUL) – Presiden Amerika Serikat Donald Trump memangkas tarif fentanyl terhadap China menjadi 10% setelah pertemuan dengan Presiden Xi Jinping di Busan, Korea Selatan. Keputusan ini disertai kesepakatan penundaan pembatasan ekspor mineral langka (rare earths) oleh Beijing selama satu tahun.

Mengutip CNBC International, Trump mengatakan telah mencapai kesepakatan satu tahun dengan China terkait pasokan rare earths. “Saya yakin Xi akan bekerja sangat keras untuk menghentikan aliran fentanyl dan bahan kimia prekursornya ke AS,” ujar Trump kepada wartawan di pesawat Air Force One usai pertemuan, Kamis (30/10) waktu setempat.

Pertemuan tersebut menjadi pertemuan tatap muka pertama antara kedua pemimpin dalam enam tahun terakhir dan berlangsung selama satu jam 40 menit. Hasilnya, kedua negara sepakat memangkas tarif fentanyl dari 20% menjadi 10% dan menurunkan total tarif barang-barang impor China dari 57% menjadi 47%.

Kementerian Perdagangan China menyebut kedua pihak telah mencapai “konsensus dalam kerja sama pengendalian fentanyl.” Selain itu, AS akan menunda tindakan yang memasukkan anak perusahaan China ke dalam daftar entitas yang diblokir.

Direktur The Asia Group untuk China, Han Shen Lin, menilai langkah ini menjadi sinyal positif. Ia mengatakan pemangkasan tarif tersebut “menunjukkan upaya Beijing untuk menekan ekspor prekursor fentanyl yang selama ini tidak diakui Washington akhirnya mendapat pengakuan.”

Selain soal fentanyl, China dan AS juga sepakat menunda kebijakan pembatasan ekspor rare earths selama satu tahun. Langkah ini diambil setelah sebelumnya Trump mengancam akan menaikkan tarif hingga 100% pada produk China mulai akhir pekan ini.

Trump memastikan ancaman kenaikan tarif tersebut dibatalkan. Ia menambahkan bahwa penundaan pembatasan ekspor oleh China kemungkinan akan “rutin diperpanjang.” Namun, pernyataan resmi Kementerian Perdagangan China menyebut kebijakan itu hanya ditangguhkan setahun sambil “mengkaji dan menyempurnakan rencana lebih lanjut.”

Rare earths menjadi bahan penting untuk memproduksi berbagai produk strategis seperti semikonduktor dan rudal. China selama ini menguasai sebagian besar rantai pasok global komoditas tersebut dan kerap menjadikannya alat negosiasi ekonomi.

Kepala Ekonomi Asia di Oxford Economics, Louise Loo, menilai langkah Beijing akan “membatasi potensi eskalasi ketegangan bilateral meski pengaruh China di sektor mineral strategis akan tetap muncul dari waktu ke waktu.”

Trump juga mengatakan China akan mulai membeli “jumlah besar” kedelai dan produk pertanian AS dalam waktu dekat. Sebelumnya, China menghentikan impor kedelai AS selama beberapa bulan di tengah perang dagang, menyebabkan kerugian besar bagi petani Amerika.

Selain itu, kedua negara sepakat menunda penyelidikan tarif terhadap industri perkapalan dan maritim masing-masing selama satu tahun. Trump menegaskan dirinya akan berkunjung ke China pada April 2026, yang akan disusul dengan kunjungan balasan Xi Jinping ke AS.

Sementara itu, isu-isu lain seperti penjualan chip Nvidia ke China, TikTok, minyak Rusia, dan Taiwan belum dibahas lebih lanjut. Meski begitu, Trump menyebut pertemuan tersebut “luar biasa” dan memberinya nilai “12 dari 10.”

Xi Jinping dalam kesempatan yang sama mengatakan ingin menjadikan hubungan kedua negara lebih bersahabat. “Pembangunan China berjalan seiring dengan visi Anda untuk membuat Amerika hebat kembali,” kata Xi seperti dikutip dari pernyataan Kementerian Luar Negeri China.

Langkah pemangkasan tarif dan penundaan sanksi ini dipandang sebagai sinyal meredanya tensi perang dagang antara dua ekonomi terbesar dunia, meski sejumlah pakar memperingatkan gencatan dagang ini masih rapuh dan bisa memanas kembali sewaktu-waktu.

- Advertisement -

Artikel Terkait

Dipimpin Saham Teknologi, Wall Street Cetak Rekor Tertinggi Baru

STOCKWATCH.ID (NEW YORK) – Bursa saham Amerika Serikat (Wall...

Saham Novo Nordisk Terbang, Bursa Eropa Cetak Rekor Tertinggi Baru Jelang Natal

STOCKWATCH.ID (LONDON) – Bursa saham Eropa berakhir di zona...

Sambut Libur Natal, Wall Street Menghijau Berkat Saham AI

STOCKWATCH.ID (NEW YORK) – Bursa saham Amerika Serikat atau...

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Populer 7 Hari

Berita Terbaru