STOCKWATCH.ID (JAKARTA) – Manajemen Tunas Alfin Tbk (TUFI) bersama anak usahanya, PT Dharma Anugerah Indah (DAI) dan PT Centra Multi Suryanesia Aset (CMSA) telah menandatangani perjanjian sewa menyewa peralatan panel surya fotovoltaik senilai Rp44,33 miliar pada 8 Desember 2023
Menurut Bernardus Budiman, Direktur TUFI dalam keterangan, Selasa (12/12), masa sewa peralatan panel surya fotovoltaik tersebut adalah 20 tahun. “Nilai transaksi ini mencapai Rp44,33 miliar,” tulis Bernardus dalam keterangannya.
Berdasarkan perjanjian sewa menyewa tersebut, jelas Bernardus, CMSA akan membangun, memiliki dan menyewakan pembangkit di Situs kepada Perseroan. Pembangkit berarti panel surya fotovoltaik termasuk semua peralatan terkaitnya, dengan total kapasitas 1.052.825 kwp untuk dibangun dan dipasang di Situs.
Menurut Bernardus, Situs adalah tanah milik Perseroan di mana pembangkit akan dipasang di Kawasan industri Kencana Alam Kav. 29, Jln. Raya Serang Km. 18,8 Ds. Sukaragara, Cikup 4 Tangerang, Banten, Indonesia. Panel surya tersebut, lanjut Bernardus, akan dipasang oleh PT CMSA di atap pabrik di lokasi tersebut. Perseroan dapat mengambil alih pembangkit tersebut setelah kontrak berakhir.
Bernardus menegaskan, syarat dan ketentuan perjaniian antara DAI dan CMSA diatur sama dengan perjanjian Perseroan dan PT CMSA. Yang berbeda adalah untuk PT DAI total kapastitas sebesar 492.775 kWp dan berlokasi di pabrik PT DAI yang beralamat di Jln. Ploso Babat, Dusun Pendowo RT.004 RW.003, Desa Kabutu Kabulu Jombang, Jawa Timur, Indonesia. Dharma Anugerah Indah (DAI) merupakan anak perusahaan TUFI dengan kepemilikan saham mencapai 90%.
Transaksi ini, kata Bernardus, bukan merupakan transaksi afiliasi dan benturan kepentingan. Selain itu, transaksi sewa peralatan panel surya fotovoltaik tersebut juga bukanl merupakan transaksi material. Pasalnya nilai transaksi ini masih dibawah 20% dari ekuitas TUFI sebesar Rp1,18 triliun pada tahun 2022.
Tahun ini, TUFI menargetkan penjualan sebesar Rp1,425 triliun. Target tersebut 8,13% diatas penjualan TALF pada 2022 sebesar Rp1,318 triliun. Adapun laba TALF diproyeksikan Rp51,82 miliar pada2023, naik sekitar 16,94% dari Rp44,31 miliar. Manajemen TUFI membidik penjualan barang konsumsi sebesar Rp766,29 miliar pada 2023, rokok sebesar Rp315,42 miliar, dan lain-lain Rp40,73 miliar.