STOCKWATCH.ID (JAKARTA) – PT United Tractors Tbk (UNTR) membukukan laba Rp20,61 triliun (Rp5.675 per saham) pada 2023, turun 1,87% jika dibandingkan Rp21,05triliun (Rp5.679 per saham) pada tahun 2022.
Penurunan laba tersebut, menurut laporan keuangan Deseember 2023 yang dipublikasikan Selasa (27/2/2023), terjadi di tengah pendapatan UNTR yang tumbuh 4,02% jadi Rp128,58 triliun pada 2023, dari Rp123,61 triliun pada 2022.
Penyumbang terbesar pendapatan UNTR pada 2023 berasal dari kontraktor penambangan yakni sebesar Rp53,9 triliun. Disusul penjualan mesin konstruksi sebesar Rp36,6 triliun, pertambangan batu bara sebesar Rp30,5 triliun, dan pertambangan emas dan mineral lainnya sebesar Rp5,2 triliun.
Kenaikan pendapatan disertai peningkatan beban pokok pendapatan (BPP) UNTR sebesar 4,44% menjadi Rp92,79 triliun pada 2023, dari Rp88,84 triliun tahun 2022. Namun, laba kotor UNTR tumbuh 2,95% jadi Rp35,78 triliun pada 2023 dibanding Rp34,75 triliun pada tahun 2022.
Pada saat yang sama, beban penjualan UNTR naik 24,12% jadi Rp1,32 triliun, disusul beban umum dan administrasi meningkat 3,95% menjadi Rp4,74 triliun, serta beban keuangan naik 12,9% menjadi Rp1,12 triliun pada 2023.
Akumulasi berbagai kenaikan beban di atas menyebabkan laba sebelum pajak emiten alat berat berset Rp154,028 triliun per Desember 2023 itu turun 2,46% jadi Rp28,72 triliun pada 2023 dibanding Rp29,44 triliun tahun 2022.