STOCKWATCH.ID (JAKARTA) – PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (BBRI) atau BRI mencatat lonjakan pada platform digitalnya, QLola by BRI. Sejak diluncurkan pada 2022, platform ini terus tumbuh pesat.
Hingga Juni 2025, volume transaksi QLola meningkat 36,8% year-on-year (YoY) atau mencapai Rp5.970 triliun. Pertumbuhan ini terjadi di segmen wholesale maupun non-wholesale. Jumlah pengguna juga melonjak dengan penambahan lebih dari 75.000 klien baru. Total pengguna kini mencapai 258 ribu atau naik 41,09% YoY.
Dari sisi aktivitas, jumlah transaksi melalui QLola sudah menembus 438 juta transaksi. Angka ini tumbuh 19% dibanding periode yang sama tahun lalu yang mencapai 356 juta transaksi. Capaian tersebut ikut mendorong penghimpunan Dana Pihak Ketiga (DPK) sebesar Rp241 triliun dan Fee Based Income (FBI) senilai Rp167,1 miliar.
Direktur Corporate Banking BRI Riko Tasmaya menegaskan kinerja QLola menjadi bagian penting dari transformasi strategis BRI menuju universal banking. Menurutnya, layanan ini hadir untuk menjawab kebutuhan bisnis yang semakin kompleks di berbagai sektor.
“Kinerja QLola didorong oleh penetrasi ke berbagai industri, mulai dari agriculture, mining, FMCG, telekomunikasi, hingga industri digital seperti e-commerce dan fintech,” ujar Riko di Jakarta, Selasa (19/8/2025).
QLola juga menyediakan fitur real-time report dan account statement. Melalui fitur ini, pengguna dapat memantau serta mengunduh laporan keuangan kapan saja dengan mudah.
Riko menambahkan QLola terus menunjukkan peran penting dalam mendukung transformasi digital bisnis korporasi. “Ke depan, BRI akan terus mengakselerasi inovasi dan memperluas jangkauan QLola, sehingga mampu memberikan solusi end-to-end bagi nasabah korporasi BRI,” katanya.