Rabu, Agustus 6, 2025
27.9 C
Jakarta

Wall Street Bangkit dari Keterpurukan, Dow Jones Naik Hampir 500 Poin!

STOCKWATCH.ID (NEWYORK) – Setelah seminggu yang penuh gejolak, Wall Street akhirnya mencatatkan lonjakan pada penutupan perdagangan hari Jumat (20/12/2024) waktu setempat atau Sabtu pagi (21/12/2024) WIB. Namun, meski ada kenaikan di akhir pekan lalu, tiga indeks utama tetap mengalami penurunan sepanjang minggu.

Mengutip CNBC International, indeks Dow Jones Industrial Average (DJIA) di Bursa Efek New York melonjak 498.02 poin atau +1.18%, menjadi 42,840.26. Indeks S&P 500 (SPX) naik 63.77 poin atau +1.09%, mencapai level 5,930.85. Sementara itu, Indeks komposit Nasdaq (IXIC) yang didominasi saham teknologi bertambah 199.83 poin atau +1.03%, ditutup pada 19,572.6.

Kenaikan ini dipicu oleh data inflasi yang lebih rendah dari perkiraan. Data personal consumption expenditures (PCE) untuk November menunjukkan kenaikan 2,4% dibandingkan tahun lalu. Angka ini sedikit lebih rendah dari prediksi ekonom dan meredakan ketegangan pasar. Pasar sebelumnya khawatir setelah pernyataan dari Federal Reserve (Fed) yang menyebutkan kebijakan penurunan suku bunga yang lebih hati-hati.

“Data ini memberi angin segar kepada pasar,” kata Presiden Federal Reserve Chicago, Austan Goolsbee, dalam wawancara dengan CNBC. “Meskipun kami berhati-hati, ada peluang untuk mencapai target inflasi 2%. Jangan terlalu cepat menarik kesimpulan hanya berdasarkan satu bulan ini. Saya berharap ini menunjukkan bahwa lonjakan inflasi sebelumnya mungkin hanya sementara.”

Semua sektor dalam S&P 500 berakhir lebih tinggi pada hari itu, dengan sektor real estat dan teknologi informasi mencatatkan kenaikan terbesar. Hanya 53 saham dalam indeks tersebut yang berakhir lebih rendah.

Namun, meski ada perbaikan, minggu ini tetap berakhir buruk untuk Wall Street. Dow Jones turun hampir 2,3%, mencatatkan kerugian tiga minggu berturut-turut. S&P 500 turun hampir 2%, sementara Nasdaq Composite melemah sekitar 1,8%.

Pada Kamis, pasar sempat menunjukkan tanda-tanda perbaikan. Dow menguat 15 poin setelah mengakhiri rentetan kerugian terpanjang sejak 1974. Kenaikan ini terjadi setelah Fed mengindikasikan hanya dua pemotongan suku bunga tahun depan, bukan empat seperti yang diperkirakan sebelumnya.

“Minggu ini, pasar terlihat lebih tenang,” kata Tom Fitzpatrick, Managing Director di R.J. O’Brien and Associates. “Sulit untuk menemukan alasan penurunan menjelang Natal dan Tahun Baru. Pergerakan dalam beberapa hari terakhir bisa memberi harapan baru.”

Di luar itu, kegagalan langkah yang didukung Donald Trump untuk membiayai pemerintah dan mencegah penutupan sebagian pemerintah AS menambah ketidakpastian. Tanpa kesepakatan, penutupan sebagian pemerintah diperkirakan akan dimulai Jumat malam.

“Meski ada lonjakan hari ini, pasar masih berjuang dengan ketidakpastian kebijakan ekonomi pemerintah dan dinamika suku bunga,” tambah Fitzpatrick. “Namun, harapan tetap ada, terutama dengan data inflasi yang menunjukkan tanda-tanda positif di tengah kebijakan hati-hati dari Federal Reserve.”

Artikel Terkait

Wall Street Ambruk! Dow Anjlok 542 Poin, Data Tenaga Kerja Lemah dan Tarif Baru Trump Picu Kepanikan Pasar

STOCKWATCH.ID (NEWYORK) – Wall Street ditutup anjlok pada perdagangan hari...

Bursa Saham Eropa Rontok Parah Usai Trump Ubah Kebijakan Tarif

STOCKWATCH.ID (LONDON) – Bursa saham Eropa ditutup melemah tajam...

Bursa Saham Asia Tertekan, Sentimen Negatif Datang dari Tarif Balasan Trump

STOCKWATCH.ID (TOKYO) – Bursa saham Asia-Pasifik kembali ditutup melemah...

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Populer 7 Hari

Berita Terbaru