STOCKWATCH.ID (NEWYORK) – Wall Street berakhir beragam pada penutupan perdagangan Selasa (7/5/2024) waktu setempat atau Rabu pagi (8/5/2024) WIB. Para pelaku pasar saham Amerika Serikat (AS) mencari tahu kapan Federal Reserve mungkin akan mulai memangkas suku bunga.
Mengutip CNBC International, Indeks Dow Jones Industrial Average (DJIA) di Bursa Efek New York, AS naik 31,99 poin atau 0,08%, menjadi 38.884,26. Indeks S&P 500 (SPX), bertambah 6,96 poin atau 0,13% mencapai 5.187,70. Adapun indeks komposit Nasdaq (IXIC), mengalami penurunan 16,69 poin atau 0,1% menjadi ditutup pada 16.332,56.
Imbal hasil obligasi 10-tahun turun sekitar 3 basis poin menjadi 4,45%. Namun, kenaikan ini terbatas karena saham Disney turun 9,5% setelah melewatkan sedikit pendapatan namun masih melampaui ekspektasi pendapatan triwulanan. Saham perusahaan teknologi pertahanan Palantir juga turun 15% karena panduan yang lebih lemah dari yang diharapkan.
Harga saham Peloton melonjak 15,5% usai kabar bahwa perusahaan ekuitas swasta sedang mempertimbangkan pembelian perusahaan kebugaran itu, menurut sumber yang akrab dengan situasi tersebut kepada CNBC.
Wall Street melanjutkan tren positifnya pasca data pekerjaan AS terbaru mengurangi kekhawatiran bahwa ekonomi terlalu panas, dan Ketua Federal Reserve Jerome Powell menolak kenaikan suku bunga sebagai langkah berikutnya bagi bank sentral.
“Ini adalah pasar yang mengikuti langkah Fed. Pasar telah merespons komentar Powell,” kata Quincy Krosby, chief global strategist dari LPL Financial. Dia mencatat bahwa volume yang kuat pada hari-hari kenaikan bisa menjadi tanda keyakinan pelaku pasar setelah perjuangan terakhir bagi saham.
“Imbal hasil, dan kecepatan di mana imbal hasil naik atau turun, sangat penting bagi pasar,” tambah Krosby. “Jika pasar merasa bahwa penurunan terlalu cepat, itu bisa menandakan bahwa ekonomi melambat dengan cepat.”