Kamis, Agustus 7, 2025
33.9 C
Jakarta

Wall Street Berakhir Mixed, Dow Jones Anjlok Tiga Hari Berturut-turut

STOCKWATCH.ID (NEWYORK) – Wall Street berakhir mixed pada penutupan perdagangan Rabu (3/4/2024) waktu setempat atau Kamis pagi (4/4/2024) WIB. Indeks Dow Jones Industrial Average kembali anjlok. Artinya, sudah tiga hari berturut-turut DJIA mengalami penurunan.

Mengutip CNBC International, Indeks Dow Jones Industrial Average (DJIA) di Bursa Efek New York, AS ditutup merosot 43,10 poin atau 0,11% menjadi 39.127,14. Nasib sebaliknya terjadi pada indeks S&P 500 (SPX) yang mengalami kenaikan tipis sebesar 5,68 poin atau 0,11% menuju level 5.211,49. Setali tiga uang, indeks komposit Nasdaq (IXIC) juga terkerek sebanyak 37,06 poin atau  0,23% menjadi 16.277,46.

Penurunan DJIA dipicu oleh kejatuhan saham Intel lebih dari 8% setelah perusahaan tersebut melaporkan kerugian operasional dalam bisnis pembuatan semikonduktor. Saham Nvidia, perusahaan kecerdasan buatan, juga berbalik merah meskipun sempat naik, sehingga membatasi kenaikan pasar. Namun, beberapa saham teknologi mega cap mengalami lonjakan seperti Netflix tumbuh 2,6% dan Meta Platforms menanjak sekitar 1,9%.

Peningkatan suku bunga terus menimbulkan tekanan bagi pasar saham. Data ADP yang dirilis pada hari Rabu menunjukkan pertumbuhan upah swasta yang melebihi perkiraan pada bulan Maret. Ini memberikan indikasi tambahan tentang ketahanan ekonomi. Investor semakin khawatir tentang kemungkinan pemangkasan suku bunga oleh Federal Reserve.

Para pejabat Fed juga menepis kemungkinan suku bunga turun lebih cepat dari yang diharapkan. Presiden Fed Atlanta, Raphael Bostic, mengatakan kepada CNBC pada Rabu pagi bahwa dia hanya melihat satu pemangkasan suku bunga tahun ini, pada suatu waktu di kuartal keempat. Ketua Fed, Jerome Powell, mengatakan pada sore hari bahwa bank sentral membutuhkan lebih banyak bukti inflasi yang melandai sebelum menurunkan biaya pinjaman.

Menurut alat CME FedWatch pada Rabu sore, kemungkinan hampir 99% suku bunga akan tetap tidak berubah pada pertemuan kebijakan Mei Fed. Namun, data perdagangan futures dana Fed menunjukkan probabilitas sebesar 62,3% akan terjadi pemangkasan pada pertemuan Juni. Angka ini, menurun secara signifikan dari 70,1% yang terlihat seminggu sebelumnya.

Sementara itu, tingkat suku bunga pada obligasi AS 10 tahun sempat menyentuh level tertinggi sejak November. Harga minyak melonjak ke level tertinggi sejak Oktober.

Meskipun awal kuartal yang sulit, beberapa pengamat pasar tetap optimis secara keseluruhan, mengatakan bahwa saham-saham sudah waktunya untuk konsolidasi. Kuartal pertama, yang berakhir minggu lalu, merupakan yang terbaik bagi S&P 500 sejak 2019.

Walaupun awal kuartal dimulai dengan tantangan yang berat, beberapa pengamat pasar tetap optimistis secara keseluruhan, saham-saham saat ini memasuki periode konsolidasi. Kuartal pertama, yang berakhir minggu lalu, adalah kuartal terbaik bagi S&P 500 sejak 2019.

Artikel Terkait

Semester I 2025, Penumpang Internasional Tercatat 9,7 Juta Orang, Naik 9,11%

STOCKWATCH.ID (JAKARTA) – Badan Pusat Statistik (BPS) menyampaikan jumlah...

Tarif AS Bikin Geger! Bursa Saham Eropa Langsung Merosot

STOCKWATCH.ID (LONDON) – Bursa saham Eropa melemah pada penutupan...

Bursa Eropa Kompak Melemah, Saham Pertahanan Justru Meledak 13%!

STOCKWATCH.ID (LONDON) – Bursa saham Eropa melemah pada penutupan...

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Populer 7 Hari

Berita Terbaru