Kamis, Oktober 16, 2025
27.1 C
Jakarta

Wall Street Cetak Sejarah Lagi! Saham Teknologi Melesat, Kapitalisasi Pasar Nvidia Tembus US$4 Triliun

STOCKWATCH.ID (NEWYORK) – Wall Street ditutup menguat pada perdagangan hari Rabu (9/7/2025) waktu setempat atau Kamis pagi (10/7/2025) WIB). Saham-saham teknologi raksasa kembali memimpin reli pasar.

Mengutip CNBC International, indeks Dow Jones Industrial Average (DJIA) di Bursa Efek New York) naik 217,54 poin atau setara 0,49% menjadi 44.458,3. Indeks S&P 500 (SPX) 500 bertambah 37,74 poin atau 0,61% ke level 6.263,26. Sementara itu, indeks komposit Nasdaq (IXIC) yang didominasi saham teknologi, menguat 192,87 poin atau 0,95% dan mencetak rekor penutupan baru 20.611,34.

Kenaikan indeks ini didorong lonjakan saham Nvidia yang naik 1,8%. Perusahaan chip ini sempat menembus kapitalisasi pasar US$4 triliun, menjadikannya perusahaan pertama yang mencapai tonggak tersebut.

Saham-saham teknologi lain seperti Meta Platforms, Microsoft, dan Alphabet juga ikut naik. Kenaikan ini mencerminkan optimisme pasar terhadap tren kecerdasan buatan yang masih terus berlanjut.

Investor tampaknya tidak terlalu merespons negatif kabar soal tarif baru dari Presiden AS, Donald Trump. Pada Rabu, Trump mengirim surat kepada setidaknya enam negara, termasuk Filipina dan Irak, untuk memberitahukan tarif baru dari AS. Sebelumnya, dia sudah mengirim surat serupa kepada 14 negara, termasuk Korea Selatan dan Jepang.

Trump menyatakan lewat Truth Social bahwa tidak akan ada perubahan atau perpanjangan atas kebijakan tarif yang diumumkan minggu ini. Tarif baru itu berkisar antara 20% hingga 40% dan akan mulai berlaku 1 Agustus.

Selain itu, Trump juga mengumumkan tarif sebesar 50% untuk impor tembaga dan memberi sinyal akan ada kebijakan baru untuk sektor lain. Ia bahkan mengancam akan memberlakukan tarif hingga 200% untuk obat-obatan impor. Namun, menurutnya, kebijakan tersebut baru akan berlaku sekitar satu hingga satu setengah tahun ke depan.

Meski begitu, pasar tampaknya tidak terlalu khawatir. “Pasar sepertinya tidak menganggap serius ancaman tarif ini dan menganggap masih ada ruang untuk negosiasi,” ujar Ross Mayfield, Investment Strategist di Baird, kepada CNBC.

Ia menambahkan, “Perpanjangan tenggat waktu hingga 1 Agustus, ditambah komentar bahwa tenggat itu bisa diundur lagi, menandakan adanya niat untuk bernegosiasi. Pasar jelas akan terus naik sampai terbukti sebaliknya.”

“Kalau sebaliknya yang terjadi, saya rasa pasar tidak akan berada di dekat level tertingginya seperti sekarang,” kata Mayfield.

Kinerja kuat saham-saham teknologi dan ekspektasi terhadap peluang negosiasi tarif membuat pasar saham AS kembali bergairah.

Artikel Terkait

Bursa Saham Asia Kompak Menguat, Pasar Cuek dengan Konflik Dagang AS-China

STOCKWATCH.ID (TOKYO) – Bursa saham Asia-Pasifik ditutup menguat pada...

Trump Serang China Lagi! Wall Street Langsung Bergejolak, S&P 500 Merah di Akhir Sesi

STOCKWATCH.ID (NEWYORK) – Bursa saham Wall Street berakhir bervariasi pada...

Bursa Eropa Loyo, Saham Michelin Anjlok Hampir 9% Gara-gara Prospek Suram

STOCKWATCH.ID (LONDON) – Bursa saham Eropa kompak melemah pada...

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Populer 7 Hari

Berita Terbaru