STOCKWATCH.ID (NEWYORK) – Wall Street ditutup melemah pada perdagangan hari Senin (11/8/2025) waktu setempat atau Selasa pagi (12/8/2025) WIB).
Mengutip CNBC International, indeks Dow Jones Industrial Average (DJIA) di Bursa Efek New York) turun 200,52 poin atau 0,45% ke posisi 43.975,09. Indeks S&P 500 (SPX) 500 tergerus 16 poin atau 0,25% menjadi 6.373,45. Sementara itu, indeks komposit Nasdaq (IXIC) yang didominasi saham teknologi melemah 0,3% atau turun 64,62 poin ke angka 21.385,4.
Futures saham bergerak datar pada hari yang sama. Investor bersiap menunggu laporan inflasi terbaru untuk bulan Juli yang akan dirilis Selasa besok.
Futures Dow Jones turun tipis 9 poin atau 0,02%. Sedangkan futures Nasdaq 100 dan S&P 500 bergerak mendekati posisi datar.
Investor sangat fokus pada laporan indeks harga konsumen (CPI) Juli. Data ini diharapkan memberi gambaran tentang langkah The Federal Reserve dalam mengatur suku bunga jangka pendek.
Menurut survei Dow Jones, CPI diperkirakan naik 0,2% secara bulanan dan 2,8% secara tahunan. Sementara core CPI, yang menghilangkan komponen makanan dan energi, diprediksi naik 0,3% bulan ke bulan dan 3,1% tahun ke tahun.
Keputusan Presiden Donald Trump memperpanjang jeda kenaikan tarif barang impor dari China selama 90 hari tampaknya tidak terlalu memengaruhi pasar hari ini.
Brent Schutte, Chief Investment Officer Northwestern Mutual Wealth Management, mengatakan, “Investor tampak bertaruh pada pemotongan suku bunga yang akan datang dan mengandalkan hal itu untuk menetralkan dampak negatif tarif. Kami pikir masih terlalu dini untuk membuat asumsi tersebut.”
Dia menambahkan, “Seberapa besar dampak tarif dan berapa lama akan dirasakan di ekonomi masih menjadi pertanyaan terbuka. Sementara itu, valuasi saham yang tinggi bisa memperbesar dampak perkembangan negatif pada imbal hasil saham.”
Wall Street juga akan menunggu laporan indeks harga produsen (PPI) pada Kamis mendatang. Laporan ini akan memberikan gambaran tentang inflasi tingkat grosir.
Kedua data tersebut akan menjadi perhatian jelang pertemuan The Fed di Jackson Hole pada akhir Agustus. Pasar saat ini memperkirakan peluang hampir 87% The Fed akan memotong suku bunga pada September, menurut data CME FedWatch Tool.