STOCKWATCH.ID (NEWYORK) – Wall Street kembali tertekan!pada penutupan perdagangan hari Selasa (22/10/2024) waktu setempat atau Rabu pagi (23/10/2024) WIB. Setelah mengalami reli sepanjang Oktober, Dow Jones dan S&P 500 harus menghadapi penurunan beruntun.
Mengutip CNBC International, indeks Dow Jones Industrial Average (DJIA) di Bursa Efek New York, AS turun 6,71 poin atau 0,02%, menjadi 42.924,89. Indeks S&P 500 (SPX) berkurang 2,78 poin atau 0,05% mencapai 5.851,20, mencatat kerugian dua hari berturut-turut sejak awal September. Sementara itu, indeks komposit Nasdaq (IXIC) justru naik tipis 33,12 poin atau 0,18% menyentuh level 18.573,13. Meskipun begitu, investor tetap cemas dengan kemungkinan kenaikan suku bunga lebih lanjut.
Kekhawatiran terbesar di pasar adalah suku bunga. Imbal hasil obligasi AS 10 tahun sempat melonjak di atas 4,2%, tertinggi dalam tiga bulan terakhir, sebelum akhirnya turun sedikit. “Pasar sedang overbought dan sangat sensitif terhadap berita buruk,” kata Quincy Krosby, kepala strategi global di LPL Financial.
Kenaikan suku bunga tidak hanya menekan indeks saham, tetapi juga memukul sektor properti. Saham perusahaan konstruksi seperti Lennar dan D.R. Horton anjlok lebih dari 3%, dipicu kekhawatiran atas suku bunga yang tinggi.
Meski demikian, tidak semua kabar buruk. Saham General Motors justru melesat hampir 10% setelah melaporkan kinerja kuartal ketiga yang melampaui ekspektasi, serta menaikkan proyeksi pendapatan tahunannya. Philip Morris juga naik 10% usai mengumumkan kenaikan laba tahunan yang kuat. Namun, beberapa perusahaan lain kurang beruntung. Verizon turun 5% setelah pendapatannya tidak sesuai ekspektasi, dan Lockheed Martin turun 6% karena penjualan kuartalannya lebih rendah dari perkiraan.
Pekan ini, fokus utama pasar adalah laporan laba perusahaan. Tesla dan Coca-Cola akan merilis kinerja mereka pada Rabu, sementara Honeywell dijadwalkan merilis hasil keuangannya pada Kamis.
Selain laporan laba, investor juga mengawasi rapat Federal Reserve yang berlangsung hingga 7 November. Data dari CME’s FedWatch Tool menunjukkan kemungkinan 91% bahwa The Fed akan memangkas suku bunga sebesar 0,25%. Namun, masih ada keraguan apakah The Fed akan melakukan pemotongan yang lebih agresif ke depannya.
Dengan hampir 20% perusahaan di S&P 500 yang telah merilis hasil keuangan, sebagian besar melampaui ekspektasi. Meskipun demikian, ketidakpastian di pasar tetap tinggi. Apa yang akan terjadi selanjutnya di Wall Street? Kita lihat saja!