STOCKWATCH.ID (NEWYORK) – Wall Street kembali melemah pada penutupan perdagangan hari Selasa (10/12/2024) waktu setempat atau Rabu pagi (11/12/2024) WIB. Kondisi ini menambah kekhawatiran di kalangan investor.
Mengutip CNBC International, saham Oracle menjadi pemberat utama. Saham perusahaan perangkat lunak ini anjlok lebih dari 7%. Laporan keuangan kuartal kedua fiskal mereka tidak sesuai ekspektasi. Meski begitu, saham Oracle masih naik 67% sepanjang tahun ini.
Sementara itu, Alphabet mencuri perhatian. Saham induk Google tersebut melonjak 5% usai mengumumkan terobosan besar di teknologi komputasi kuantum dengan chip baru. “Ini adalah langkah besar dalam dunia teknologi,” kata seorang analis. Hingga saat ini, saham Alphabet telah naik lebih dari 31% sepanjang tahun.
Namun, Nvidia kembali melemah. Saham perusahaan chip ini turun 3%, melanjutkan penurunan sebelumnya yang mencapai 2%. Koreksi ini terjadi di tengah penyelidikan regulator Tiongkok terkait dugaan pelanggaran aturan antimonopoli.
Saham Meta Platforms mencatatkan sedikit penguatan setelah sebelumnya sempat melemah. Pergerakan ini mencerminkan pasar yang masih fluktuatif.
Menurut Sam Stovall, Kepala Strategi Investasi di CFRA Research, pelemahan ini mungkin hanya koreksi musiman. “Investor masih menunggu kejelasan sebelum membuat langkah besar menjelang akhir tahun,” ujarnya kepada CNBC.
Fokus utama investor kini tertuju pada laporan Indeks Harga Konsumen (CPI) yang akan dirilis Rabu. Data tersebut diperkirakan menunjukkan inflasi naik 0,3% pada November dan 2,7% secara tahunan. Laporan ini bisa memengaruhi keputusan suku bunga The Federal Reserve dalam pertemuan pada 17-18 Desember.