STOCKWATCH.ID (NEW YORK) – Bursa saham Wall Street ditutup menguat pada akhir perdagangan Jumat (17/10/2025) waktu setempat atau Sabtu pagi (18/10/2025) WIB. Sentimen pasar membaik setelah kekhawatiran terhadap kredit bank mereda dan hubungan dagang Amerika Serikat dengan China menunjukkan tanda positif.
Mengutip CNBC International, indeks Dow Jones Industrial Average (DJIA) di Bursa Efek New York ditutup naik 238,37 poin atau 0,52% ke posisi 46.190,61. Indeks S&P 500 (SPX) menguat 34,94 poin atau 0,53% ke level 6.664,01. Sementara itu, indeks komposit Nasdaq (IXIC) yang didominasi saham teknologi, bertambah 117,44 poin atau 0,52% ke 22.679,98.
Kenaikan ini terjadi setelah Menteri Keuangan AS, Scott Bessent, menyampaikan rencana untuk berbicara dengan mitra dagang China pada Jumat malam. Presiden Donald Trump juga mengatakan kemungkinan pertemuannya dengan Presiden China, Xi Jinping, tetap berlangsung di akhir bulan ini. Pernyataan itu memberi sinyal ancaman tarif tambahan 100% terhadap China pada 1 November bisa dibatalkan.
“Sentimen positif sore ini banyak dipengaruhi oleh komentar Presiden Trump soal China… dia paham ancaman tarif yang dia lontarkan tidak berkelanjutan,” ujar Ross Mayfield, Analis Investasi di Baird, dikutip CNBC. Ia menambahkan, “Saya yakin akan ada naik-turun dalam negosiasi ini, tapi pernyataan Trump memberi sinyal pemerintahan tak ingin mengulang aksi jual besar seperti di Hari Pembebasan.”
Saham-saham bank regional yang sempat anjlok sehari sebelumnya berbalik naik. Zions Bancorp dan Western Alliance, yang sempat jatuh masing-masing 13% dan 11% akibat pengungkapan pinjaman bermasalah, kini berbalik menguat. Pada Jumat, saham Zions naik hampir 6% setelah mendapat rekomendasi “upgrade” dari Baird. Lembaga riset itu menilai penurunan harga saham Zions sebelumnya terlalu berlebihan dibanding risiko kreditnya.
Saham Jefferies juga melonjak 6% setelah Oppenheimer menaikkan peringkatnya menjadi “outperform.” Sehari sebelumnya, saham Jefferies sempat anjlok 11% karena eksposur terhadap kebangkrutan perusahaan suku cadang mobil First Brands.
Laporan keuangan yang lebih baik dari perkiraan turut menenangkan pasar. Saham Fifth Third Bancorp naik 1,3% setelah membukukan laba lebih tinggi di kuartal terakhir, meski mencatat peningkatan kerugian kredit terkait kebangkrutan perusahaan pembiayaan mobil subprime Tricolor.
Sehari sebelumnya, Dow Jones sempat kehilangan 300 poin dan S&P 500 turun 0,6% akibat aksi jual besar di saham perbankan. ETF sektor bank regional, SPDR S&P Regional Banking (KRE), sempat anjlok lebih dari 6% dan mencatat pelemahan empat pekan berturut-turut. Namun pada Jumat, KRE rebound 1,6%, meski secara mingguan masih turun 1,9%.
“Kami tidak melihat ada masalah kredit sistemik di sektor perbankan. Sebagian besar kasus saat ini hanya berasal dari beberapa situasi tertentu seperti First Brands dan Tricolor. Secara umum, kualitas kredit bahkan masih lebih baik dari perkiraan,” tulis Adam Crisafulli dari Vital Knowledge dalam laporannya.
Indeks volatilitas Cboe (VIX), yang dikenal sebagai “pengukur ketakutan Wall Street”, juga turun pada Jumat setelah sempat melonjak sehari sebelumnya. Imbal hasil obligasi AS tenor 10 tahun kembali naik di atas 4%, menandakan ketegangan di pasar mulai mereda.
Meski pekan ini diwarnai fluktuasi, tiga indeks utama AS tetap mencatat hasil positif. S&P 500 naik 1,7% berkat awal yang kuat dari musim laporan keuangan kuartal ketiga. Dow Jones bertambah 1,6% sepanjang pekan, sementara Nasdaq melonjak 2,1%.