Kamis, Agustus 7, 2025
28.4 C
Jakarta

Wall Street Kembali Menguat, S&P 500 Cetak Kenaikan 4% dalam Sepekan

STOCKWATCH.ID (NEWYORK) – Wall Street menguat pada penutupan perdagangan Jumat  (25/4/2025) waktu setempat atau Sabtu pagi (26/4/2025) WIB. Penguatan ini didorong lonjakan saham teknologi besar dan sentimen pasar yang mulai membaik.

Mengutip CNBC International, indeks Dow Jones Industrial Average (DJIA) di Bursa Efek New York) naik 20,1 poin atau setara 0,05% menjadi 40.113,5. Indeks S&P 500 (SPX) 500 bertambah 40,44 poin atau 0,74% mencapai 5.525,21. Sementara itu, indeks komposit Nasdaq (IXIC) yang didominasi saham teknologi, melonjak 216,9 poin atau 1,26% ke level 17.382,94.

Penguatan saham-saham raksasa teknologi turut mendongkrak pasar. Saham Alphabet naik 1,5% setelah induk usaha Google ini melaporkan kinerja keuangan kuartal pertama yang melampaui ekspektasi.

Tesla juga melejit 9,8%. Sementara Nvidia dan Meta Platforms masing-masing menguat 4,3% dan 2,7%.

Secara mingguan, ketiga indeks utama kompak membukukan kenaikan. S&P 500 mencatat lonjakan 4,6% dalam sepekan, sedangkan Nasdaq menguat lebih besar hingga 6,7%.

Dow Jones memang tertinggal, namun tetap berhasil mengukir kenaikan mingguan sebesar 2,5%.

Meski begitu, secara bulanan, S&P 500 masih turun 1,5% dan Dow Jones melemah 4,5% sepanjang April. Nasdaq kini sedikit berada di wilayah positif untuk bulan ini.

Pasar saham memang bergejolak dalam beberapa pekan terakhir. Investor terus mencoba mencerna dampak dari kebijakan tarif Presiden Donald Trump yang diumumkan pada 2 April lalu.

Pesan-pesan yang saling bertentangan tentang hubungan dagang antara Amerika Serikat dan China turut menambah volatilitas pasar.

Pada Kamis, China menyatakan tidak ada pembicaraan apapun dengan Amerika Serikat terkait kesepakatan dagang. Padahal sebelumnya, sempat beredar kabar bahwa Washington mulai melunak terhadap Beijing.

Pada Jumat, majalah Time memuat pernyataan Trump yang menyebutkan ia akan menganggap situasi sebagai “kemenangan total” jika setahun ke depan AS menerapkan tarif tinggi antara 20% hingga 50% terhadap negara lain.

Namun di hari yang sama, pernyataan Trump yang dikutip dari komentar hari Selasa menunjukkan optimisme akan adanya banyak pengumuman kesepakatan dalam tiga hingga empat minggu ke depan.

Di tengah kebingungan tersebut, Trump juga menegaskan kepada wartawan di Air Force One bahwa tarif terhadap China tidak akan dicabut kecuali “mereka memberikan sesuatu.”

Meski situasi masih penuh ketidakpastian, sebagian analis mulai optimistis.

Jay Hatfield, pendiri sekaligus Chief Investment Officer InfraCap, mengatakan bahwa ketidakpastian soal tarif kemungkinan sudah mencapai puncaknya.

“Kebingungan tentang apakah ada pembicaraan dengan China atau tidak memang sempat mengurangi tenaga pasar,” ujar Hatfield kepada CNBC.

“Tapi pandangan kami, kita sudah mencapai ‘peak tariff tantrum’, sehingga ke depannya kemungkinan lebih positif daripada negatif,” lanjutnya.

Menurut Hatfield, perhatian pasar minggu depan akan beralih ke laporan keuangan perusahaan raksasa teknologi seperti Microsoft dan Amazon.

Artikel Terkait

Wall Street Ditutup Menguat, Apple Jadi Pendorong Utama Pasar

STOCKWATCH.ID (NEWYORK) – Wall Street ditutup menguat pada perdagangan hari...

Bursa Asia Menguat Tipis Meski Diwarnai Ancaman Tarif Baru dari Trump

STOCKWATCH.ID (TOKYO) – Bursa saham Asia-Pasifik ditutup bervariasi pada...

Wall Street Merah Lagi, Ancaman Tarif dan Data Ekonomi Tekan Pasar!

STOCKWATCH.ID (NEWYORK) – Wall Street kompak ditutup melemah pada perdagangan...

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Populer 7 Hari

Berita Terbaru