Jumat, September 26, 2025
34.9 C
Jakarta

Wall Street Loyo Usai Sinyal Suku Bunga The Fed, Tapi Saham Microsoft dan Meta Melesat

STOCKWATCH.ID (NEWYORK) – Wall Street ditutup bervariasi pada perdagangan hari Rabu (30/7/2025) waktu setempat atau Kamis pagi (31/7/2025) WIB). Investor mencermati pernyataan Ketua The Federal Reserve Jerome Powell yang menegaskan bank sentral belum akan menurunkan suku bunga dalam waktu dekat.

Mengutip CNBC International, indeks Dow Jones Industrial Average (DJIA) di Bursa Efek New York) turun 171,71 poin atau 0,38% ke level 44.461,28. Indeks S&P 500 (SPX) 500 terkoreksi 7,96 poin atau 0,12% ke angka 6.362,9. Sementara itu, indeks komposit Nasdaq (IXIC) yang didominasi saham teknologi justru naik tipis 31,38 poin atau 0,15% ke posisi 21.129,67.

Meski begitu, saham-saham teknologi besar justru bersinar setelah rilis laporan keuangan kuartalan. Meta Platforms melonjak 12% dan Microsoft menguat sekitar 8% dalam perdagangan setelah jam pasar.

Microsoft mencatat pendapatan tahunan dari layanan cloud computing Azure telah menembus US$75 miliar. Sementara itu, Meta menyampaikan proyeksi penjualan kuartal ketiga yang optimistis dan melampaui ekspektasi pasar.

Pergerakan positif ini turut mendorong indeks berjangka. S&P 500 futures naik 0,7% dan Nasdaq 100 futures menguat 1%. Sementara itu, Dow Jones futures juga menguat 76 poin atau sekitar 0,2%.

Namun secara keseluruhan, pasar saham terseret oleh nada hawkish dari The Fed. Powell menyatakan belum ada keputusan terkait perubahan kebijakan pada pertemuan September mendatang.

“Federal Reserve belum membuat keputusan apa pun,” ujar Powell saat konferensi pers.

Pada pertemuan Juli ini, suku bunga acuan The Fed masih ditahan di kisaran 4,25% hingga 4,50%. Namun dua anggota dewan gubernur, Michelle Bowman dan Christopher Waller, menyatakan ketidaksetujuannya atas keputusan itu.

Ross Mayfield, analis investasi di Baird, menilai penurunan yang terjadi wajar karena valuasi pasar saat ini sudah terlalu tinggi.

“Sentimen pasar belakangan sudah sangat bullish. Jadi sedikit komentar bernada hawkish dari FOMC bisa berdampak besar,” kata Mayfield kepada CNBC.

Ia juga menyebut, setelah reli yang kuat selama enam hari berturut-turut mencetak rekor, pasar saat ini butuh jeda.

Hari Kamis ini, pelaku pasar menantikan data inflasi versi The Fed, yakni Personal Consumption Expenditures (PCE) Index untuk bulan Juni. Ekonom yang disurvei Dow Jones memprediksi PCE utama naik 2,5% secara tahunan dan 0,3% dari bulan sebelumnya.

Selain itu, data klaim tunjangan pengangguran mingguan juga akan dirilis.

Dari sisi laporan keuangan, sejumlah emiten besar dijadwalkan merilis hasil kinerjanya sebelum pembukaan pasar. Di antaranya adalah Comcast, Bristol-Myers Squibb, Cigna, CVS Health, Shake Shack, AbbVie, dan Mastercard.

Sementara itu, hasil kinerja dari dua raksasa teknologi lainnya, Apple dan Amazon, akan diumumkan setelah pasar tutup.

Artikel Terkait

Wall Street Melemah Tiga Hari Berturut-turut, Saham Oracle Anjlok 5%

STOCKWATCH.ID (NEWYORK) – Wall Street kembali ditutup melemah pada perdagangan...

Bursa Eropa Lesu, Saham Medis Turun Imbas Proses Hukum di AS

STOCKWATCH.ID (LONDON) – Bursa saham Eropa ditutup melemah pada...

Bursa Jepang Cetak Rekor Tertinggi, Sementara Asia Bergerak Beragam

STOCKWATCH.ID (TOKYO) – Bursa saham Asia-Pasifik bergerak beragam pada...

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Populer 7 Hari

Berita Terbaru