STOCKWATCH.ID (NEWYORK) – Wall Street berakhir melemah pada penutupan perdagangan Rabu (26/3/2025) waktu setempat atau Kamis pagi (27/3/2025) WIB. Penurunan ini dipicu oleh kekhawatiran investor terhadap rencana Presiden Donald Trump untuk memberlakukan tarif baru pada impor otomotif.
Mengutip CNBC International, indeks Dow Jones Industrial Average (DJIA) di Bursa Efek New York) turun 132,71 poin atau 0,31% ke level 42.454,79. Indeks S&P 500 (SPX) 500 merosot 64,45 poin atau 1,12% menjadi 5.712,2. Sementara itu, Indeks komposit Nasdaq (IXIC) yang didominasi saham teknologi, anjlok 372,84 poin atau 2,04% mencapai 17.899,01.
Saham perusahaan teknologi utama mengalami penurunan signifikan. Nvidia merosot hampir 6%, Meta Platforms dan Amazon masing-masing turun lebih dari 2%, sedangkan Alphabet kehilangan lebih dari 3%. Tesla juga jatuh lebih dari 5%.
Penurunan ini terjadi setelah Gedung Putih mengumumkan bahwa Presiden Trump akan mengungkapkan tarif baru pada impor otomotif dalam konferensi pers pukul 16.00 ET. Saham produsen mobil seperti General Motors dan Stellantis masing-masing turun lebih dari 3%.
Sebelumnya, Trump menyatakan bahwa tarif tersebut kemungkinan akan lebih “lunak daripada resiprokal,” menunjukkan sikap yang lebih moderat dibandingkan laporan sebelumnya yang mengindikasikan cakupan tarif yang lebih luas.
“Setiap kali Presiden mengeluarkan pernyataan terkait perdagangan, pasar cenderung bereaksi positif atau negatif,” kata Sam Stovall, Kepala Strategi Investasi di CFRA Research. “Rencana Presiden untuk mengumumkan tarif tambahan pada sektor otomotif membuat sektor konsumen dan utilitas yang defensif kembali memimpin.”
Kekhawatiran terhadap kebijakan perdagangan proteksionis terus membebani pasar saham. Sebelumnya, S&P 500 sempat memasuki wilayah koreksi, turun lebih dari 10% dari rekor tertingginya pada Februari.
Penurunan ini mengakhiri tren positif S&P 500 yang sebelumnya mencatat kenaikan selama tiga hari berturut-turut.