STOCKWATCH.ID (NEW YORK) – Bursa saham Wall Street ditutup menguat pada akhir perdagangan Kamis (23/10/2025) waktu setempat atau Jumat pagi (24/10/2025) WIB. Investor kembali masuk ke pasar setelah sejumlah laporan kinerja perusahaan menunjukkan hasil lebih baik dari perkiraan.
Mengutip CNBC International, indeks Dow Jones Industrial Average (DJIA) di Bursa Efek New York menguat 144,2 poin atau 0,31% dan berakhir di level 46.734,61. Indeks S&P 500 (SPX) naik 39,04 poin atau 0,58% ke posisi 6.738,44. Sementara itu, indeks komposit Nasdaq (IXIC) yang didominasi saham teknologi, melesat 201,40 poin atau 0,89% ke 22.941,80. Penguatan Nasdaq ini berkat dorongan saham-saham teknologi besar seperti Nvidia, Broadcom, dan Amazon.
Saham Oracle juga melonjak hampir 3% setelah mencatat hasil positif di bisnis kecerdasan buatan (AI), ikut mendorong penguatan pasar.
Sentimen pasar semakin optimistis setelah Sekretaris Pers Gedung Putih Karoline Leavitt mengumumkan Presiden Donald Trump akan bertemu dengan Presiden China Xi Jinping pekan depan di Korea Selatan. Kabar ini membuat kekhawatiran soal hubungan AS-China mereda, setelah sempat menekan pasar sehari sebelumnya.
“Jangan buru-buru menilai pasar bullish sudah berakhir hanya karena ada sedikit gejolak,” ujar Giuseppe Sette, Co-Founder sekaligus Presiden Reflexivity. “Beberapa saham teknologi memang memimpin reli, tapi kini kita bisa melihat ratusan perusahaan global mulai menikmati keuntungan dari peningkatan produktivitas AI.”
Saham Honeywell menjadi penopang utama indeks Dow Jones setelah melonjak hampir 7%. Perusahaan industri ini mencatat kinerja kuartalan di atas ekspektasi dan menaikkan proyeksi pendapatan untuk setahun penuh. Saham American Airlines juga naik 6% setelah mencatat kerugian kuartal ketiga yang lebih kecil dari perkiraan serta memberikan panduan positif untuk periode berikutnya.
Tesla sempat melemah di awal perdagangan namun berbalik naik 2% setelah laporan kuartal ketiganya dirilis. Saham IBM juga berbalik arah dan ditutup lebih tinggi setelah hasilnya melampaui perkiraan analis.
Harga minyak ikut naik setelah pemerintahan Trump menjatuhkan sanksi baru kepada dua perusahaan minyak terbesar Rusia. Langkah ini diambil karena Rusia dinilai kurang serius dalam upaya mencapai perdamaian untuk mengakhiri perang di Ukraina.
Menurut data FactSet, lebih dari 80% perusahaan dalam indeks S&P 500 yang sudah merilis laporan keuangan berhasil melampaui ekspektasi pasar.
“Kami memang melihat beberapa saham turun karena hasilnya kurang sesuai harapan, tapi secara keseluruhan laba perusahaan masih cukup kuat untuk menjaga harga saham tetap tinggi dalam waktu dekat,” kata Emily Bowersock Hill, CEO sekaligus pendiri Bowersock Capital Partners. “Musim laporan keuangan kali ini tampaknya belum akan mengecewakan investor.”
Investor kini menantikan data inflasi yang akan dirilis Jumat, yang diharapkan memberi sinyal baru mengenai arah ekonomi AS. Pasar juga menunggu keputusan The Federal Reserve pada akhir Oktober, di mana sebagian besar pelaku pasar memperkirakan bank sentral akan memangkas suku bunga lagi sebesar 0,25 poin.
