Selasa, November 25, 2025
26.8 C
Jakarta

Wall Street Menguat! Dow Naik 500 Poin, S&P 500 Catat Rekor Kenaikan Terpanjang dalam 20 Tahun

STOCKWATCH.ID (NEWYORK) – Wall Street kembali menguat tajam pada penutupan perdagangan Jumat (2/5/2025) waktu setempat atau Sabtu pagi (3/5/2025) WIB.  Peningkatan ini terjadi setelah laporan ketenagakerjaan terbaru memberikan harapan baru bagi pasar.

Mengutip CNBC International, indeks Dow Jones Industrial Average (DJIA) di Bursa Efek New York) melonjak 564,47 poin atau naik 1,39% ke posisi 41.317,43. Indeks S&P 500 (SPX) 500 mencatat penguatan 82,53 poin atau setara 1,47% dan berakhir di posisi 5.686,67. Sementara itu, indeks komposit Nasdaq (IXIC) yang didominasi saham teknologi, terkerek 266,99 poin atau 1,51% ke level 17.977,73.

Kinerja kuat ini membuat indeks S&P 500 berhasil menutup kerugian yang sempat terjadi sejak awal April, ketika Presiden Donald Trump mengumumkan tarif “resiprokal.” Sehari sebelumnya, Nasdaq juga telah menutup kerugian yang sama.

Salah satu faktor pendorong utama reli pasar kali ini adalah data nonfarm payrolls untuk April. Angka ketenagakerjaan bertambah 177.000, jauh di atas perkiraan ekonom Dow Jones yang memproyeksikan 133.000.

Meski masih lebih rendah dibandingkan Maret yang mencapai 228.000, hasil ini dianggap lebih baik dari yang ditakutkan banyak pihak setelah muncul kekhawatiran resesi bulan lalu. Tingkat pengangguran tetap di 4,2%, sesuai ekspektasi pasar.

“Pasar akhirnya bisa bernapas lega pagi ini setelah data pekerjaan keluar lebih baik dari perkiraan,” ujar Chris Zaccarelli, Chief Investment Officer di Northlight Asset Management.

Menurutnya, kekhawatiran resesi memang masih ada, tetapi strategi beli saat harga turun (buy-the-dip) masih bisa berlaku selama jeda tarif tetap diberlakukan.

Sebelum data pekerjaan dirilis, sentimen investor sebenarnya sudah mulai positif setelah China menyatakan sedang mempertimbangkan kemungkinan membuka kembali negosiasi dagang dengan AS.

Namun, otoritas China tetap bersikeras bahwa AS harus mencabut seluruh tarif sepihak jika ingin berunding secara serius. “Kalau AS ingin bicara, maka harus menunjukkan kesungguhan dan siap memperbaiki kebijakan yang salah serta membatalkan tarif sepihak,” bunyi pernyataan resmi dari pemerintah Tiongkok.

Laporan dari The Wall Street Journal kemudian menyebut bahwa Beijing terbuka terhadap pembicaraan dagang, yang semakin mendorong optimisme pelaku pasar.

Di sisi lain, investor juga mencermati laporan keuangan dari dua anggota “Magnificent Seven,” yakni Apple dan Amazon.

Saham Apple turun 3,7% setelah pendapatan dari divisi layanan pada kuartal kedua tidak sesuai harapan analis. Perusahaan ini juga mengungkapkan bahwa mereka memperkirakan biaya tambahan sebesar US$900 juta pada kuartal berjalan akibat tarif.

Amazon juga ikut melemah tipis setelah memberikan proyeksi pendapatan yang lebih rendah. Perusahaan menyebut “tarif dan kebijakan perdagangan” sebagai penyebab utama.

“Kita sudah melihat bagaimana pasar bereaksi ketika pemerintahan benar-benar menerapkan rencana tarif awalnya. Jadi kalau mereka tidak mengubah arah pada Juli nanti saat jeda 90 hari berakhir, maka kita bisa melihat aksi pasar yang mirip seperti awal April,” tambah Zaccarelli.

Secara keseluruhan, ketiga indeks utama mencatat pekan positif kedua secara berturut-turut. S&P 500 naik 2,9% dalam seminggu terakhir, meski masih 7% di bawah puncaknya pada Februari.

Dow naik 3% minggu ini, sementara Nasdaq menguat 3,4%.

- Advertisement -

Artikel Terkait

Medco Energi, Emiten Indonesia Pertama Tercatat di OTCQX Best Market

STOCKWATCH.ID (JAKARTA) - PT Medco Energi Internasional Tbk (MEDC)...

Komentar The Fed Ubah Sentimen, Wall Street Menguat Lagi

STOCKWATCH.ID (NEW YORK) – Bursa saham Wall Street ditutup...

Bursa Eropa Melemah, Sentimen Tertekan Volatilitas Global dan Saham Teknologi

STOCKWATCH.ID (LONDON) – Bursa saham Eropa ditutup melemah pada...

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Populer 7 Hari

Berita Terbaru