Rabu, November 12, 2025
28.4 C
Jakarta

Wall Street Menguat! Nasdaq Cetak Rekor Tertinggi Jelang Rilis Data Inflasi AS

STOCKWATCH.ID (NEWYORK) – Wall Street ditutup menguat pada akhir perdagangan hari Senin (8/9/2025) waktu setempat atau Selasa pagi (9/9/2025) WIB). Nasdaq kembali mencetak rekor penutupan tertinggi sepanjang sejarah. Investor kini bersiap menghadapi pekan padat data ekonomi, termasuk laporan penting mengenai inflasi Amerika Serikat.

Mengutip CNBC International, indeks Dow Jones Industrial Average (DJIA) di Bursa Efek New York naik 114,09 poin atau 0,25% ke level 45.514,95. Indeks S&P 500 (SPX) bertambah 13,65 poin atau 0,21% ke posisi 6.495,15. Sementara itu, indeks komposit Nasdaq (IXIC) yang didominasi saham teknologi, menguat 98,31 poin atau 0,45% dan berakhir di 21.798,70.

Saham Broadcom memimpin kenaikan dengan lonjakan 3%. Nvidia juga naik hampir 1% setelah sebelumnya tertekan sepanjang bulan lalu. Amazon dan Microsoft ditutup di zona hijau.

“Ada momentum besar untuk belanja AI, pembangunan infrastruktur AI, dan itu tidak hanya terkonsentrasi pada Magnificent Seven. Rata-rata saham teknologi juga tampil sangat baik,” kata Ross Mayfield, Investment Strategist di Baird Private Wealth Management, dikutip CNBC.

Mayfield menambahkan, “Ada semacam kekuatan yang merata.”

Pasar kini menanti rilis data indeks harga produsen (PPI) untuk Agustus yang dijadwalkan keluar Rabu pagi, disusul indeks harga konsumen (CPI) pada Kamis. Kedua data ini akan memberi gambaran lebih jelas mengenai kondisi ekonomi AS setelah laporan ketenagakerjaan Agustus yang lemah dirilis pekan lalu.

Data tenaga kerja yang mengecewakan sempat memicu harapan investor The Federal Reserve akan menurunkan suku bunga acuan pada pertemuan bulan ini. Bahkan, peluang pemangkasan setengah poin ikut meningkat berdasarkan data perdagangan dari CME FedWatch.

“Kita sedang berada di kondisi vakum pemicu. Ada kemungkinan pergerakan pasar agak melandai dengan indeks berada di level tertinggi sepanjang masa pada periode musiman yang lemah,” ujar Mayfield. “Pasar akan menunggu data CPI kecuali ada kejutan terkait tarif atau perdagangan.”

- Advertisement -

Artikel Terkait

Dow Cetak Rekor Baru, Nasdaq Justru Tergelincir Tertekan Aksi Jual Saham Teknologi

STOCKWATCH.ID (NEW YORK) – Bursa saham Wall Street ditutup...

Bursa Eropa Ditutup Menguat, Saham Swiss Melonjak di Tengah Harapan Pemangkasan Tarif AS

STOCKWATCH.ID (LONDON) – Bursa saham Eropa berakhir di zona...

Bursa Saham Asia Tutup Bervariasi, Sony Untung Besar dan Xpeng Terbang 17%

STOCKWATCH.ID (TOKYO) – Bursa saham Asia-Pasifik berakhir bervariasi pada...

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Populer 7 Hari

Berita Terbaru