Kamis, Agustus 7, 2025
29.8 C
Jakarta

Wall Street Mulai Kehabisan Energi! Rally Pasca-Pemilu Tersendat?

STOCKWATCH.ID (NEWYORK) – Wall Street mulai kehabisan tenaga setelah sempat melonjak karena euforia pemilu. Pada penutupan perdagangan hari Rabu (13/11/2024) waktu setempat atau Kamis pagi (14/11/2024) WIB indeks utama bergerak nyaris datar. Hal ini menunjukkan sikap hati-hati para investor yang mulai terlihat, terutama menjelang rilis data inflasi.

Mengutip CNBC International, indeks Dow Jones Industrial Average (DJIA) di Bursa Efek New York menguat 47,21 poin atau 0,11% menjadi 34.958,19. Sebelumnya, Dow sempat melonjak hingga 230 poin, namun momentum tersebut tidak bertahan lama. Indeks S&P 500 (SPX) hanya naik tipis 1,39 poin atau 0,02% mencapai 5.985,38, Sebaliknya, indeks komposit Nasdaq (IXIC) yang didominasi saham teknologi, melemah 50,66 poin atau 0,26% menyentuh 19.230,74.

Data inflasi Oktober yang dirilis sesuai dengan perkiraan menunjukkan kenaikan tahunan sebesar 2,6%. Inflasi inti—yang tidak mencakup harga makanan dan energi—tercatat naik 3,3%. Setelah laporan ini, pasar memperkirakan kemungkinan besar Federal Reserve akan kembali menurunkan suku bunga pada Desember.

David Russell, kepala strategi pasar global di TradeStation, menilai situasi ini sebagai sesuatu yang wajar. “Saatnya berhenti khawatir tentang The Fed dan inflasi. Pasar sudah berjalan otomatis sejak pemilu, dan data hari ini tidak mengubah tren,” ujarnya.

Pada perdagangan Selasa, Wall Street sempat melemah setelah rally panjang usai terpilihnya Donald Trump sebagai presiden AS. Dow terkoreksi 0,9% atau turun 382 poin, sementara S&P 500 dan Nasdaq masing-masing turun 0,3% dan 0,1%.

Sebelumnya, rally besar ini sempat mendorong Dow menembus level 44.000 untuk pertama kalinya pada Senin, dengan S&P 500 dan Nasdaq juga mencetak rekor baru. Harga Bitcoin bahkan sempat menyentuh level US$93.000, didorong harapan bahwa kebijakan Trump akan menguntungkan industri kripto.

Para investor kini menanti data ekonomi berikutnya, yaitu indeks harga produsen yang akan diumumkan Kamis dan data penjualan ritel yang dijadwalkan pada Jumat.

Artikel Terkait

Wall Street Ditutup Menguat, Apple Jadi Pendorong Utama Pasar

STOCKWATCH.ID (NEWYORK) – Wall Street ditutup menguat pada perdagangan hari...

Bursa Saham Swiss Melemah Saat Pejabat Negara Bertolak ke AS Bahas Tarif

STOCKWATCH.ID (LONDON) – Bursa saham Eropa ditutup bervariasi pada...

Bursa Asia Menguat Tipis Meski Diwarnai Ancaman Tarif Baru dari Trump

STOCKWATCH.ID (TOKYO) – Bursa saham Asia-Pasifik ditutup bervariasi pada...

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Populer 7 Hari

Berita Terbaru