Rabu, Agustus 20, 2025
35.5 C
Jakarta

Wall Street Ngebut di Akhir Juni, S&P 500 Cetak Rekor Tertinggi Lagi

STOCKWATCH.ID (NEWYORK) – Wall Street menguat pada penutupan perdagangan hari Senin (30/6/2025) waktu setempat atau Selasa pagi (1/7/2025) WIB). Saham-saham utama menanjak di penghujung bulan Juni, membawa indeks utama ke rekor tertinggi baru.

Mengutip CNBC International, indeks Dow Jones Industrial Average (DJIA) di Bursa Efek New York) naik 275,5 poin atau 0,63% menjadi 44.094,77. Indeks S&P 500 (SPX) 500 terdongkrak 31,88 poin atau 0,52% dan ditutup di level tertinggi sepanjang masa ke angka 6.204,95. Sementara itu, indeks komposit Nasdaq (IXIC) yang didominasi saham teknologi, juga mencetak rekor baru setelah menguat 96,27 poin atau 0,47% mencapai posisi 20.369,73.

Kenaikan ini terjadi di tengah kabar bahwa Kanada membatalkan penerapan pajak layanan digital. Langkah ini diambil untuk mendukung negosiasi perdagangan dengan Amerika Serikat. Sebelumnya, Presiden Donald Trump mengatakan bahwa AS akan “menghentikan SEMUA pembicaraan perdagangan dengan Kanada.”

Rencana awalnya, pajak digital tersebut mulai diberlakukan pada Senin dan akan mempengaruhi perusahaan-perusahaan teknologi besar seperti Google, Meta, dan Amazon.

Pasar juga tengah menunggu hasil perundingan dagang antara AS dan negara mitranya. Ini menyusul tenggat waktu berakhirnya jeda tarif selama 90 hari yang diberlakukan Trump, yang akan berakhir pekan depan.

Menteri Keuangan AS, Scott Bessent, mengatakan bahwa “beberapa negara sedang bernegosiasi dengan itikad baik.” Namun, ia juga menegaskan bahwa tarif bisa kembali “melonjak” ke tingkat yang diumumkan pada 2 April jika tidak tercapai kesepakatan.

Direktur Dewan Ekonomi Nasional AS, Kevin Hassett, menyampaikan kesepakatan bisa tercapai setelah RUU perdagangan versi Trump yang disebut “satu, besar, dan indah” itu lolos di Senat. Paket tersebut sempat lolos dalam pemungutan suara prosedural kunci pada Sabtu malam. Namun, jalan di DPR masih penuh tantangan karena beberapa anggota Partai Republik keberatan dengan revisi isi RUU tersebut.

Meskipun isu tarif dan pajak digital bisa memicu volatilitas pasar hingga akhir 2025, banyak analis meyakini bahwa fundamental saham dan perbaikan secara teknikal bisa menjaga momentum positif.

“Dinding kekhawatiran mulai runtuh seiring saham-saham mencetak rekor,” kata Chief Equity Strategist U.S. Bank Wealth Management, Terry Sandven. Ia memperkirakan S&P 500 bisa menyentuh 6.325 hingga akhir tahun, atau naik hampir 2% dari posisi saat ini.

“Inflasi stabil, suku bunga bergerak dalam rentang yang wajar, dan laba perusahaan cenderung meningkat. Ini menjadi latar belakang yang positif bagi saham untuk terus menanjak memasuki paruh kedua tahun ini,” lanjut Sandven.

Kinerja Juni juga mencerminkan pemulihan tajam. S&P 500 melonjak hampir 5% sepanjang bulan, Nasdaq meroket lebih dari 6%, dan Dow berambah lebih dari 4%.

Sebelum mencetak rekor pada Jumat lalu, pasar sempat bergejolak akibat ketegangan perdagangan global dan isu tarif, yang bahkan sempat mendorong S&P 500 mendekati zona bearish di awal April.

Namun pada kuartal kedua 2025 ini, ketiga indeks utama berhasil mencatatkan kinerja solid. S&P 500 naik lebih dari 10%, Nasdaq melonjak hampir 18%, dan Dow bertambah nyaris 5%.

Artikel Terkait

Wall Street Bergerak Datar, Investor Menunggu Laporan Retail dan Catatan Fed

STOCKWATCH.ID (NEWYORK) – Wall Street ditutup bervariasi pada akhir perdagangan...

Bursa Eropa Menguat, Saham Pertahanan Jatuh Usai Pertemuan Trump-Zelenskyy

STOCKWATCH.ID (LONDON) – Bursa saham Eropa ditutup menguat pada...

Bursa Asia Merosot, Saham SoftBank Jatuh Setelah Umumkan Investasi US$2 Miliar di Intel

STOCKWATCH.ID (TOKYO) – Bursa saham Asia-Pasifik ditutup dengan tren...

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Populer 7 Hari

Berita Terbaru