STOCKWATCH.ID (NEWYORK) – Wall Street ditutup menguat dan mencetak rekor baru pada akhir perdagangan hari Senin (15/9/2025) waktu setempat atau Selasa pagi (16/9/2025) WIB). Indeks S&P 500 untuk pertama kalinya finis di atas level 6.600. Nasdaq Composite juga mencatat penutupan tertinggi sepanjang sejarah.
Mengutip CNBC International, indeks Dow Jones Industrial Average (DJIA) di Bursa Efek New York naik tipis 49,23 poin atau 0,11% menjadi 45.883,45. Indeks S&P 500 (SPX) menguat 30,99 poin atau 0,47% dan berakhir di posisi 6.615,28. Sementara itu, indeks komposit Nasdaq (IXIC) yang didominasi saham teknologi, melesat lebih tinggi dengan kenaikan 207,65 poin atau 0,94% ke level 22.348,75.
Di perdagangan malam, futures S&P 500 bergerak datar. Nasdaq 100 futures pun tidak banyak berubah, sementara Dow Jones Industrial Average futures turun tipis 40 poin atau 0,1%.
Kenaikan indeks utama didorong optimisme investor terhadap perkembangan negosiasi dagang Amerika Serikat dan Tiongkok. Presiden Donald Trump menyebut pembicaraan berlangsung positif sehingga menambah sentimen pasar.
Saham teknologi menjadi motor penggerak kenaikan. Alphabet melesat lebih dari 4%, sementara Tesla naik 3%. Lonjakan ini ikut mendukung penguatan indeks ke level tertinggi barunya.
Michael Kantrowitz, Chief Investment Strategist di Piper Sandler, melihat tren ini sebagai sinyal membaiknya prospek pasar. “Sejauh ini, secara umum semuanya berjalan baik. Banyak ketakutan sudah hilang, dan untuk pertama kalinya dalam sekitar tiga tahun, Anda melihat perbaikan luas pada ekspektasi laba,” ujarnya di CNBC Power Lunch.
Investor kini menunggu keputusan suku bunga The Federal Reserve yang dijadwalkan Rabu malam waktu setempat. Berdasarkan CME FedWatch, pasar menilai kemungkinan 100% The Fed akan memangkas suku bunga minimal 0,25%. Perhatian utama tetap tertuju pada konferensi pers Gubernur The Fed Jerome Powell untuk mencari arahan kebijakan berikutnya.
Sebelum itu, pasar akan mencermati rilis data ekonomi pada Selasa. Data yang ditunggu mencakup penjualan ritel, harga impor, kondisi perumahan, dan inventaris bisnis. Tidak ada laporan laba besar yang dijadwalkan keluar pada hari tersebut.