Senin, Oktober 13, 2025
29.3 C
Jakarta

Wall Street Rontok! Dow Anjlok 878 Poin Usai Trump Ancam Tarif Baru untuk China

STOCKWATCH.ID (NEWYORK) – Wall Street merosot tajam pada perdagangan Jumat (10/10/2025) waktu setempat atau Sabtu pagi (11/10/2025) WIB. Presiden Donald Trump mengancam akan menaikkan tarif impor terhadap China. Aksi jual besar-besaran membuat tiga indeks utama di Wall Street berakhir di zona merah.

Mengutip CNBC International, indeks Dow Jones Industrial Average (DJIA) di Bursa Efek New York ditutup anjlok 878,82 poin atau turun 1,9% menjadi 45.479,6. Indeks S&P 500 (SPX) jatuh 182,6 poin atau 2,71% mencapai 6.552,51. Penurunan S&P 500 ini menjadi yang terbesar sejak 10 April lalu. Sementara itu, indeks komposit Nasdaq (IXIC) yang didominasi saham teknologi, merosot  820,2 poin atau 3,56% ke posisi 22.204,43.

Sebelum komentar Trump muncul, saham-saham sempat menguat dan bahkan Nasdaq mencetak rekor tertinggi intraday. Namun, optimisme itu langsung sirna ketika Trump menuding China bersikap “sangat bermusuhan” karena membatasi ekspor logam tanah jarang, bahan penting bagi industri teknologi dan pertahanan.

“Saya seharusnya bertemu Presiden Xi dalam dua minggu di APEC di Korea Selatan, tapi sekarang sepertinya tidak ada alasan untuk melakukannya,” tulis Trump di platform Truth Social. “Salah satu kebijakan yang sedang kami pertimbangkan saat ini adalah peningkatan besar tarif atas produk-produk China yang masuk ke Amerika Serikat.”

Trump juga menuduh China menahan dunia “sebagai sandera” melalui kendali atas pasokan logam tanah jarang. Awal pekan ini, China memperketat aturan ekspor dengan mewajibkan perusahaan asing mendapatkan izin dari Beijing jika produk mereka mengandung logam tanah jarang senilai 0,1% atau lebih dari total nilai barang.

“Harapan akan adanya kesepakatan dagang dengan China baru saja lenyap,” kata Jeff Kilburg, pendiri KKM Financial. “Para investor kini ramai-ramai mengambil keuntungan.”

Indeks volatilitas CBOE atau VIX—sering disebut sebagai “pengukur ketakutan” di Wall Street—melonjak di atas 22. Ini mengakhiri empat bulan pergerakan stabil S&P 500 dan menunjukkan para trader mulai mencari perlindungan dari kemungkinan penurunan lebih dalam.

Sektor teknologi menjadi yang paling terpukul. Saham Nvidia merosot sekitar 5%, AMD jatuh hampir 8%, dan Tesla kehilangan sekitar 5%. Harga minyak mentah AS juga turun karena investor khawatir tarif baru bisa menekan permintaan global.

“Tidak mengherankan jika saham-saham teknologi turun paling dalam hari ini karena mereka sangat bergantung pada China, baik sebagai lokasi produksi maupun pasar utama,” ujar Art Hogan, Kepala Strategi Pasar di B. Riley Wealth, kepada CNBC. “Jelas hubungan kita dengan ekonomi terbesar kedua di dunia baru saja menjadi lebih sulit,” tambahnya.

Pukulan terhadap pasar juga datang dari situasi politik domestik. Pemerintah AS masih dalam kondisi shutdown yang telah berlangsung hingga hari ke-10 pada Jumat, setelah Senat gagal untuk ketujuh kalinya meloloskan proposal pendanaan sementara.

Kepala anggaran Gedung Putih, Russell Vought, menulis di media sosial bahwa “pemutusan hubungan kerja terhadap pegawai federal telah dimulai.”

Akibat kejatuhan di akhir pekan, S&P 500 menghapus seluruh kenaikan mingguan dan berakhir turun 2,4%. Nasdaq juga merosot 2,5% dalam sepekan, sementara Dow Jones melemah 2,7%.

Pasar kini menatap pekan depan dengan penuh kewaspadaan, di tengah ketidakpastian hubungan dagang AS-China dan kebuntuan politik di Washington.

Artikel Terkait

Trump Ancam China Lagi, Bursa Eropa Kompak Rontok!

STOCKWATCH.ID (LONDON) – Bursa saham Eropa ditutup melemah tajam...

Saham SK Hynix dan Samsung Melejit, Pasar Asia Bergerak Variatif

STOCKWATCH.ID (TOKYO) – Bursa saham Asia-Pasifik ditutup bervariasi pada...

Wall Street Melemah, S&P 500 dan Nasdaq Akhirnya Turun dari Puncak Rekor

STOCKWATCH.ID (NEWYORK) – Wall Street ditutup melemah pada perdagangan Kamis...

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Populer 7 Hari

Berita Terbaru