Kamis, Agustus 7, 2025
27.7 C
Jakarta

Wall Street Terus Melaju! S&P 500 dan Nasdaq Cetak Rekor Kemenangan 8 Kali Berturut-turut!

STOCKWATCH.ID (NEWYORK) – Wall Street kembali mencatatkan prestasi luar biasa pada penutupan perdagangan hari Senin (19/8/2024) waktu setempat atau Selasa pagi (20/8/2024) WIB. Saham-saham di Amerika Serikat terus melesat, memperpanjang tren positif yang sudah berlangsung selama delapan hari berturut-turut.

Mengutip CNBC International, Indeks Dow Jones Industrial Average (DJIA) di Bursa Efek New York, AS mendaki 236,77 poin atau naik 0,58% menjadi 40.896,53. Setali tiga uang, Indeks S&P 500 (SPX) melonjak 54,00 poin atau 0,97% dan mencapai 5.608,25. Tak mau kalah, indeks komposit Nasdaq (IXIC) mencatatkan peningkatan 245,05 poin atau 1,39% menyentuh 17.876,77. Ini adalah rekor baru bagi S&P 500 dan Nasdaq, yang belum pernah mencetak kemenangan beruntun selama delapan hari di tahun 2024.

Kenaikan saham-saham ini merupakan kelanjutan dari reli pemulihan pasar yang telah berlangsung dalam beberapa pekan terakhir. Setelah mengalami volatilitas tinggi di awal Agustus yang dipicu oleh data ekonomi yang mengecewakan dan ketakutan akan resesi, pasar tampaknya mulai bangkit kembali.

Agustus sempat dimulai dengan buruk. Data ekonomi yang kurang memuaskan memicu kekhawatiran bahwa ekonomi AS akan memasuki resesi. Ketakutan ini memicu aksi jual besar-besaran di pasar global, dengan S&P 500 mencatatkan hari terburuknya sejak 2022 pada 5 Agustus lalu.

Namun, pekan lalu membawa kabar baik bagi investor. Data penjualan ritel yang kuat, klaim pengangguran yang menurun, serta laba yang solid dari Walmart memberikan angin segar bagi pasar. Selain itu, inflasi tahunan yang diukur oleh indeks harga konsumen (CPI) untuk bulan Juli turun ke level terendah dalam lebih dari tiga tahun, memberikan harapan bahwa ekonomi bisa mencapai soft landing.

Greg Marcus, Direktur Pelaksana UBS Private Wealth Management, mengatakan bahwa pasar hampir sepenuhnya pulih dari ketakutan resesi yang sempat membesar di awal bulan. Meski demikian, dia memperingatkan bahwa volatilitas masih akan tetap tinggi hingga akhir tahun.

Meskipun tetap optimis, Marcus tidak melihat tren kenaikan ini akan berlangsung mulus. Ia menekankan bahwa ekonomi sedang melambat dan kemungkinan akan ada data ekonomi yang saling bertentangan dalam beberapa bulan mendatang, yang akan terus memicu perdebatan mengenai potensi resesi.

Sekarang, perhatian investor tertuju pada simposium Federal Reserve yang akan digelar di Jackson Hole, Wyoming, akhir pekan ini. Mereka berharap dapat memperoleh petunjuk tentang arah suku bunga dari pidato Ketua Fed Jerome Powell pada hari Jumat. Sebelum itu, risalah pertemuan terakhir Fed akan dirilis pada hari Rabu, yang juga akan menjadi sorotan utama pasar.

Dengan begitu, Wall Street terus bergerak maju meskipun di tengah ketidakpastian, menunjukkan bahwa pasar masih memiliki kekuatan untuk bertahan dan bahkan tumbuh. Kini, semua mata tertuju pada langkah selanjutnya dari bank sentral yang akan sangat mempengaruhi arah pergerakan saham di masa mendatang.

Artikel Terkait

Wall Street Ditutup Menguat, Apple Jadi Pendorong Utama Pasar

STOCKWATCH.ID (NEWYORK) – Wall Street ditutup menguat pada perdagangan hari...

Bursa Saham Swiss Melemah Saat Pejabat Negara Bertolak ke AS Bahas Tarif

STOCKWATCH.ID (LONDON) – Bursa saham Eropa ditutup bervariasi pada...

Bursa Asia Menguat Tipis Meski Diwarnai Ancaman Tarif Baru dari Trump

STOCKWATCH.ID (TOKYO) – Bursa saham Asia-Pasifik ditutup bervariasi pada...

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Populer 7 Hari

Berita Terbaru