STOCKWATCH.ID (JAKARTA) – PT Wijaya Karya Bangunan Gedung Tbk (WEGE) menargetkan kontrak baru senilai Rp3 triliun pada 2026. Angka ini naik sekitar 50% dibandingkan target tahun 2025 yang ditetapkan Rp1,9 triliun.
Direktur Pemasaran dan QHSE WEGE, Tomo Dwihasputro, mengatakan target kenaikan tersebut sejalan dengan optimisme perusahaan terhadap arah kebijakan pemerintah di bawah pemerintahan baru. “Kami berharap, raihan kontrak baru di tahun 2026 bisa naik seperti pada tahun 2024,” ujar Tomo dalam acara Media Gathering WEGE di Jakarta, Rabu (15/10/2025).
Hingga pertengahan Oktober 2025, WEGE baru mencatat kontrak baru senilai Rp116 miliar atau sekitar 6% dari target tahunan Rp1,9 triliun. Tomo mengakui perubahan fokus kebijakan pemerintah dan efisiensi anggaran menjadi tantangan bagi industri konstruksi. Meski begitu, ia tetap yakin target tahun ini bisa tercapai.
Optimisme tersebut didukung oleh sejumlah tender proyek yang masih berproses dan ditargetkan rampung pada kuartal IV 2025. Menurut Tomo, ada sedikitnya enam proyek baru yang kini dalam tahap proses dan berpotensi dikantongi sebelum akhir tahun.
Salah satu tender besar yang diincar WEGE adalah proyek pembangunan gedung lembaga legislatif dan yudikatif di Ibu Kota Nusantara (IKN). “Total nilainya sekitar Rp8 triliun. Kami berharap bisa memenangkan salah satu paketnya,” ujar Tomo. Ia menambahkan, proyek ini berukuran besar sehingga WEGE harus membentuk Kerja Sama Operasional (KSO) dengan kontraktor lain.
Selain proyek di IKN, WEGE juga menunggu hasil tender di DKI Jakarta dan Medan. Di Medan, perusahaan ikut tender pembangunan gedung lembaga jasa keuangan serta proyek dari Kementerian Perhubungan. Saat ini, WEGE belum bisa memastikan kemenangan, tapi posisi perusahaan berada di peringkat teratas saat proses tender berlangsung.
Di Jakarta, WEGE mengikuti tender proyek pembangunan rumah susun yang terdiri dari dua paket, masing-masing senilai Rp250 miliar. “Harapannya, sasaran kami sebagai pemenang satu paket saja untuk target kami,” ucapnya.
Selain itu, WEGE juga mengikuti beauty contest proyek pembangunan gedung salah satu BUMN sektor kesehatan dengan nilai mencapai Rp1 triliun. Untuk proyek besar tersebut, perusahaan berencana ber-KSO dengan kontraktor lain yang bergerak di bidang Engineering, Procurement, Construction, and Commissioning (EPCC).
Tomo menambahkan WEGE tengah menyiapkan sejumlah proyek non-konvensional bersama mitra investor dan universitas. Proyek ini mencakup program Sekolah Rakyat (SR) serta pembangunan beberapa gedung fakultas di Universitas Brawijaya dan di Bogor.
Strategi ini termasuk langkah pemasaran non-konvensional. WEGE berupaya menggandeng investor lewat pola kerja sama yang lebih fleksibel.
Tomo mengatakan pihaknya sebagai integrator ingin membangun kolaborasi dengan sejumlah universitas untuk menciptakan proyek melalui skema KPPU atau kerja sama di luar tender konvensional.
Dengan berbagai peluang proyek strategis yang ada, WEGE optimistis bisa mencapai target kontrak baru senilai Rp1,9 triliun pada akhir 2025 dan melangkah lebih agresif pada 2026.