STOCKWATCH.ID (JAKARTA) – PT Dayamitra Telekomunikasi Tbk atau Mitratel (MTEL) merayakan ulang tahunnya yang ke-16 pada 23 Oktober 2024. Sejak berdiri pada Oktober 2008, Mitratel terus berkembang pesat, bertransformasi dari penyedia jaringan telepon (PSTN) menjadi perusahaan infrastruktur digital terbesar di Asia Tenggara.
Direktur Utama Mitratel, Theodorus Ardi Hartoko (Teddy), menjelaskan bahwa perubahan model bisnis yang dilakukan secara konsisten membuat perusahaan tetap relevan di industri telekomunikasi. “Enam belas tahun bukan perjalanan singkat. Kami telah melalui banyak tantangan agar tetap tumbuh bersama industri ini. Kami ingin jadi garda depan pemerataan akses telekomunikasi,” ungkap Teddy, di Jakarta, Kamis (24/10/2024).
Salah satu tonggak penting dalam perkembangan Mitratel adalah keberhasilannya membangun menara telekomunikasi di seluruh Indonesia, termasuk di daerah terpencil yang sulit dijangkau. Selain itu, Mitratel aktif mengakuisisi aset menara dan fiber, yang membuatnya menjadi pemain utama di bisnis infrastruktur digital. Kini, Mitratel tidak hanya melayani TelkomGroup tetapi juga menjadi mitra strategis bagi operator telekomunikasi (MNO) yang agresif berekspansi di luar Pulau Jawa.
“Strategi kami dalam memperluas akses telekomunikasi telah membawa berkah besar bagi perusahaan. Kami memanen apa yang kami tanam sejak lama,” tambah Teddy.
Sebagai perusahaan publik, Mitratel melaksanakan IPO pada November 2021 dan meraup dana Rp18,79 triliun, menjadikannya salah satu IPO terbesar tahun itu. Telkom tetap memegang 71,83% saham, sedangkan 28,17% saham dimiliki publik. Sejak IPO, Mitratel berhasil mencatatkan pertumbuhan laba yang konsisten. Pada semester I-2024, pendapatan Mitratel mencapai Rp4,45 triliun, naik 7,8% dibandingkan tahun sebelumnya. EBITDA tumbuh 10,2%, sementara laba bersih naik 4,1% menjadi Rp1,06 triliun.
Dari sisi operasional, Mitratel menambah 567 menara baru, sehingga totalnya mencapai 38.581 menara dengan 58.598 penyewa, yang mendominasi 54% pangsa pasar penyewaan menara. Bisnis fiber Mitratel juga mencatatkan pertumbuhan sebesar 37,9%, mencapai 37.602 km pada akhir Juni 2024. Sebanyak 59% dari total menara berlokasi di luar Pulau Jawa, yang menjadikan Mitratel sebagai pemain kunci dalam ekspansi industri telekomunikasi di daerah-daerah baru yang berkembang.
Teddy juga menyoroti pentingnya dividen bagi para pemegang saham. Sejak IPO hingga 2023, Mitratel telah membagikan dividen senilai Rp2,733 triliun. Ke depan, Mitratel berkomitmen menciptakan inovasi baru melalui teknologi seperti aplikasi Oneflux, antena sharing, dan pengembangan teknologi flying tower system. Mitratel juga berfokus pada konsep green tower sebagai bagian dari komitmennya mencapai target netral karbon.
“Bisnis yang baik bukan hanya bertumbuh secara keuangan, tapi juga harus berkontribusi pada kelestarian lingkungan. Kami berkomitmen mencapai masa depan yang lebih baik, di mana manusia, teknologi, dan alam bisa hidup harmonis,” tutup Teddy.