STOCKWATCH.ID (JAKARTA) – Bursa Efek Indonesia (BEI) masih menjadi pilihan menarik bagi perusahaan yang ingin menghimpun dana di pasar modal. Hingga 31 Januari 2025, sudah ada delapan perusahaan yang resmi melakukan penawaran umum perdana atau initial public offering (IPO). Adapun total dana yang berhasil dikumpulkan mencapai Rp3,70 triliun.
Direktur Penilaian Perusahaan BEI, I Gede Nyoman Yetna memastikan jumlah Perusahaan yang ingin melantai masih akan terus bertambah. “Hingga saat ini, terdapat 18 perusahaan dalam pipeline pencatatan saham BEI,” ujarnya, akhir pekan lalu.
Nyoman mengatakan, berdasarkan aturan POJK Nomor 53/POJK.04/2017, perusahaan dalam pipeline ini terbagi berdasarkan skala aset. Ada satu perusahaan dengan aset menengah, yaitu antara Rp50 miliar hingga Rp250 miliar. Sementara itu, 17 perusahaan lainnya memiliki aset di atas Rp250 miliar dan masuk kategori skala besar. Tidak ada perusahaan dengan aset kecil atau di bawah Rp50 miliar dalam pipeline IPO kali ini.
Jika dilihat dari sektornya, Consumer Non-Cyclicals mendominasi dengan enam perusahaan. Porsinya mencapai 33,3% dalam pipeline. Sektor Industrials menempati posisi kedua dengan tiga perusahaan, atau 16,7% dari total pipeline.Sektor Basic Materials, Energy, dan Healthcare masing-masing diisi oleh dua perusahaan, dengan porsi 11,1% per sektor. Sementara itu, sektor Consumer Cyclicals, Financials, serta Transportation & Logistic masing-masing hanya diwakili satu perusahaan, dengan porsi 5,6%.
Di sisi lain, saat ini belum ada perusahaan dari sektor Infrastructures, Properties & Real Estate, maupun Technology yang masuk dalam daftar IPO.
7 Perusahaan Siap Gelar Rights Issue di BEI
Nyoman menambahkan, hingga 31 Januari 2025, belum ada perusahaan yang melaksanakan rights issue di BEI. Total nilai rights issue pun masih tercatat Rp0 triliun.
Namun, ada tujuh perusahaan yang siap melakukan rights issue. Tiga perusahaan berasal dari sektor Basic Materials, dua perusahaan dari sektor Energy, dan dua perusahaan lainnya dari sektor Healthcare. Sementara itu, sektor Consumer Cyclicals, Consumer Non-Cyclicals, Financials, dan Industrials belum ada perusahaan yang terdaftar dalam pipeline rights issue.