Rabu, November 12, 2025
31.1 C
Jakarta

29  Perusahaan Antre IPO, Lebih dari Tiga Beraset Rp3 Triliun! Ada Anak Usaha Adaro?

STOCKWATCH.ID (JAKARTA) – Hingga 11 November 2024, Bursa Efek Indonesia (BEI) mencatat 37 perusahaan telah melantai melalui Initial Public Offering (IPO). Dari aksi korporasi tersebut, dana publik yang berhasil dihimpun mencapai Rp5,684 triliun.

Direktur Penilaian Perusahaan BEI, I Gede Nyoman Yetna, menyampaikan minat perusahaan untuk IPO masih terbilang tinggi. “Saat ini, ada 29 perusahaan yang sedang dalam pipeline pencatatan saham di BEI,” ujarnya di Jakarta pada Senin (11/11/2024).

Dari 29 perusahaan tersebut, nilai asetnya bervariasi. Dua perusahaan memiliki aset di bawah Rp50 miliar, sementara sepuluh perusahaan mempunyai aset antara Rp50 miliar hingga Rp250 miliar. Sisanya, yaitu 17 perusahaan, termasuk dalam kategori aset besar dengan nilai lebih dari Rp250 miliar.

Perusahaan-perusahaan dalam pipeline ini juga berasal dari berbagai sektor. Di antaranya, 3 perusahaan berasal dari sektor Basic Materials, 2 dari Consumer Cyclicals, dan 5 dari Consumer Non-Cyclicals. Sektor Energy memiliki 5 perusahaan, sementara sektor Financials, Healthcare, dan Industrials masing-masing diwakili oleh 3 perusahaan.

Selain itu, ada 1 perusahaan dari sektor Infrastructure, 3 dari sektor Properties & Real Estate, serta 1 dari sektor Transportation & Logistics. Namun, hingga kini, belum ada perusahaan dari sektor Technology yang masuk pipeline BEI.

Lebih menariknya lagi, jumlah calon emiten dengan aset minimal Rp3 triliun, yang disebut sebagai ‘light house company,’ bertambah. BEI sebelumnya menargetkan tiga perusahaan light house akan IPO tahun ini. “Target kita untuk light house company tahun ini lebih dari 3. Masih ada beberapa yang sedang dalam pipeline,” ungkap Nyoman.

Direktur Utama BEI, Iman Rachman, beberapa waktu lalu menyebutkan bahwa salah satu dari tiga perusahaan light house tersebut akan melantai pada November 2024. Meskipun identitasnya belum diungkap, namun Iman mengatakan, calon emiten itu berasal dari sektor energi. Perusahaan ini memiliki aset minimal Rp3 triliun dan free float sebesar 20%. Adapun dua light house lainnya diharapkan IPO pada Desember 2024.

Saat disinggung terkait kemungkinan perusahaan yang dimaksud bos BEI tersebut merupakan anak usaha PT Adaro Energy Indonesia Tbk (ADRO), Nyoman tidak secara tegas menampik ataupun mengiyakan. “Saya sampaikan bahwa kalau nama, tentu kan tidak boleh kita sampaikan. Nah, silakan aja kalau Adaro sudah ikut. Di pipeline ada termasuk yang industri energi,” ungkapnya.

Saat kembali didesak apakah anak perusahaan Adaro tersebut memiliki aset Rp3 triliun, Nyoman tetap enggan memberi jawaban pasti. “Saya nggak nyebut nama, ya,” kilahnya.

- Advertisement -

Artikel Terkait

Entitas Anak  ELPI Jaminkan Aset Kapal untuk Fasilitas Kredit BNI Rp80 Miliar

STOCKWATCH.ID (JAKARTA) - PT Ekalya Purnamasari Offshore (EPO), anak...

PP Persero (PTPP) Siap Divestasi 81% Saham PP Infrastruktur, Simak Tujuannya

STOCKWATCH.ID (JAKARTA) – PT PP Persero Tbk (PTPP) berencana...

Red Planet (PSKT) Hentikan Sementara Operasional Hotel  Pusako Bukittinggi, Ada Apa

STOCKWATCH.ID (JAKARTA) - Manajemen PT Red Planet Indonesia Tbk...

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Populer 7 Hari

Berita Terbaru