STOCKWATCH.ID (JAKARTA) – Pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) selama lima hari perdagangan (29 September 2025 – 03 Oktober 2025) mengalami penurunan sebesar 4,944 poin atau turun tipis 0,06%, yaitu dari 8.123,245 menjadi 8.118,301.
Menurut data RTI Business, kapitalisasi pasar pada Jumat ini tercatat sebesar Rp15.112.211 triliun, naik dari Rp15.024.870 triliun, Senin (29/9/2025).
Di tengah penurunan IHSG, terdapat 5 saham mencatat penguatan terbesar atau top gainers pada pekan ini. Adapun 5 saham emiten teratas di Top Gainers dalam lima hari pekan ini (29 September 2025 – 03 Oktober 2025) adalah PT Multipolar Tbk (MLPL), PT Merdeka Gold Resources Tbk (EMAS), PT Merdeka Battery Materials Tbk (MBMA), PT Lenox Pasifik Investama Tbk (LPPS), dan PT Bank Neo Commerce Tbk (BBYB).
Dalam periode tersebut di atas, harga saham MLPL naik Rp79 atau melejit 52,32% menjadi Rp230 per unit. Volume saham yang ditransaksikan mencapai 4,8 miliar unit senilai Rp1 triliun. Frekuensi transaksi saham MLPL sebanyak 188.871 kali. Net foreign sell (NFS) di saham MLPL tercatat Rp5,4 miliar.
Posisi kedua, ditempati oleh saham EMAS yang terangkat Rp1.360 atau meningkat 41,21% menjadi Rp4.660 per saham. Volume saham yang ditransaksikan mencapai 819,3 juta unit senilai Rp3,3 triliun. Frekuensi transaksi saham EMAS sebanyak 281.381 kali. Net foreign buy (NFB) di saham EMAS tercatat Rp105 miliar.
Berikut, saham MBMA naik Rp186 atau menguat 40,09% menjadi Rp650 per saham. Volume saham yang ditransaksikan mencapai 6 miliar unit senilai Rp3,7 triliun dengan frekuensi sebanyak 306.735 kali. Net foreign buy (NFB) di saham MBMA tercatat sebesar Rp91,4 miliar.
Keempat diduduki saham LPPS yang naik Rp52 atau melejit 40% menjadi Rp182 per unit. Volume saham yang ditransaksikan mencapai 626,1 juta unit senilai Rp101,3 miliar. Frekuensi transaksi saham LPPS sebanyak 40.031 kali. Net foreign buy (NFB) di saham LPPS tercatat sebesar Rp128,4 juta.
Terakhir (kelima), saham BBYB terangkat Rp255 atau menguat 38,16% menjadi Rp420 per saham. Volume saham yang ditransaksikan sebanyak 1,7 miliar unit senilai Rp651,9 miliar dengan frekuensi sebanyak 88.551 kali transaksi. Net foreign buy (NFB) di saham BBYB tercatat sebesar Rp49,3 miliar.
