STOCKWATCH.ID (JAKARTA) – Hari ini, PT Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI) meluncurkan Centralized Investor Data Management System (CORES.KSEI). Ini merupakan platform yang menyediakan sentralisasi data dan dokumen know your customer (KYC). CORES.KSEI bertujuan untuk mempermudah Pelaku Jasa Keuangan (PJK) dan investor pasar modal dalam proses pembukaan rekening serta pengkinian data investor secara efisien.
“Dengan CORES.KSEI, kami berharap dapat mendukung pertumbuhan jumlah investor di pasar modal melalui kemudahan proses customer due diligence (CDD) dan/atau enhanced due diligence (EDD) yang dilakukan oleh PJK terhadap nasabah,” kata Direktur Utama KSEI Samsul Hidayat, dalam keterangan pers di Gedung Bursa Efek Indonesia (BEI) Jakarta, Selasa (5/3/2024).
CORES.KSEI merupakan platform Layanan Administrasi Prinsip Mengenali Nasabah (LAPMN) yang dapat diakses melalui web browser tanpa perlu instalasi software tambahan. Sistem ini menggunakan jaringan khusus non-publik seperti Jaringan Terpadu Pasar Modal (JTPM) dan KSEI-Net untuk menjaga kerahasiaan dan keamanan data investor.
“Penggunaan CORES.KSEI oleh PJK hanya memerlukan penambahan konfigurasi di personal computer masing-masing. Proses input data juga dapat dilakukan melalui berbagai metode, termasuk layar, upload, maupun API,” tambah Samsul.
Dengan CORES.KSEI, investor tidak perlu lagi mengirimkan data dan dokumen yang sama berulang kali saat membuka rekening investasi di PJK lainnya. Semua data yang terkumpul dalam platform ini tetap aman karena proses penarikan data membutuhkan persetujuan investor.
“Semua proses ini kami harapkan dapat meningkatkan efisiensi dan keamanan dalam ekosistem pasar modal Indonesia,” tukas Samsul.
Pengembangan CORES.KSEI mengacu pada Peraturan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Nomor 15 Tahun 2023 Tentang Penyelenggaraan Layanan Administrasi Prinsip Mengenali Nasabah. Samsul menjelaskan, “Implementasi POJK ini memperkuat sistem LAPMN yang menjadi landasan CORES.KSEI.”
Menurut Kepala Departemen Pengawasan Lembaga Efek OJK, Ona Retnesti Swaminingrum, penunjukan KSEI sebagai penyelenggara LAPMN sesuai dengan peraturan tersebut. “CORES.KSEI merupakan tindak lanjut atas penunjukkan KSEI sebagai Penyelenggara LAPMN,” ujarnya.
Dengan implementasi POJK 15 Tahun 2023, KSEI dapat menggunakan data dan dokumen nasabah yang terdaftar. Ona menegaskan harapannya bahwa pelaksanaan Customer Due Diligence (CDD) dan/atau Enhanced Due Diligence (EDD) akan berjalan lebih lancar, mendukung pertumbuhan pasar modal Indonesia.
Peraturan KSEI Nomor XII-A tentang Layanan Administrasi Prinsip Mengenali Nasabah telah diterbitkan, mencakup tata cara pendaftaran pengguna CORES.KSEI hingga permintaan data investor. Samsul Hidayat menambahkan, “CORES.KSEI diharapkan mempermudah PJK dan investor dalam proses pendaftaran rekening dan pengkinian data, dengan menggunakan sistem yang tersentralisasi.”
Diharapkan CORES.KSEI akan membawa efisiensi signifikan dalam industri pasar modal Indonesia, membuat proses pendaftaran rekening dan pengkinian data lebih mudah dan efisien bagi pelaku pasar modal.
CORES.KSEI diperkenalkan resmi oleh Samsul Hidayat, Direktur Utama KSEI, bersama Dewan Komisaris KSEI yang terdiri dari Ahmad Fuad Rahmany (Komisaris Utama), Dian Fithri Fadila F, dan Indra Christanto (Komisaris), serta jajaran Direksi KSEI, termasuk Eqy Essiqy (Direktur Penyelesaian, Kustodian, dan Pengawasan), Dharma Setyadi (Direktur Pengembangan Infrastruktur dan Manajemen Informasi), dan Imelda Sebayang (Direktur Keuangan dan Administrasi). Acara peluncuran juga dihadiri oleh Ona Retnesti Swaminingrum, Kepala Departemen Pengawasan Lembaga Efek OJK, Dewan Komisaris dan Direksi PT Bursa Efek Indonesia dan PT Kliring Penjaminan Efek Indonesia, serta berbagai undangan dari Anak Perusahaan Self-Regulatory Organization, perwakilan asosiasi pasar modal, dan wartawan.
