STOCKWATCH.ID (JAKARTA) – PT Bank Raya Indonesia Tbk (AGRO) membukukan laba tahun berjalan sebesar Rp24,351 miliar (Rp0,98 per saham) pada tahun 2023. Raihan ini, meningkat sebesar 112,48% dibandingkan Rp11,460 miliar (Rp0,5 per saham) pada periode yang sama tahun sebelumnya.
Pertumbuhan laba tersebut berhasil menurunkan angka defisit atau akumulasi rugi perseroan sebesar 0,88% secara tahunan atau year on year (YoY) menjadi Rp2,807 triliun.
Menurut Ida Bagus K Subagia, Direktur Utama AGRO, dalam laporan keuangan Desember 2023 yang dipublikasikan melalui laman Bursa Efek Indonesia (BEI), Jumat (15/3/2024), laba tahun berjalan anak usaha PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (BBRI) tersebut antara lain ditopang oleh pendapatan bunga bersih (net intereset income/NII) sekitar Rp487,8 miliar, tergerus 26,1% ketimbang Rp660,4 miliar diperiode yang sama tahun lalu. Selain itu, pendapatan operasional lainnya berkontribusi sebanyak Rp413,5 miliar turun 32,9% dari Rp615,8 miliar.
Pada 2023, AGRO melakukan penyisihan kerugian penurunan nilai sekitar Rp156,4 miliar. Jumlah ini mengalami  penurunan yang signifikan sedalam 73,1%  dari Rp581,05 miliar pada 2022. ini menunjukan bahwa Perseroan mampu melakukan manajemen risiko dengan baik.
Sepanjang tahun 2023, total beban operasional lainnya AGRO mengalami kenaikan sebesar 6,1% menjadi Rp621 miliar dibandingkan Rp585 miliar pada 2022. Kendati begitu, Perseroan masih mampu mencetak peningkatan laba operasional 13% menjadi senilai Rp123,99 miliar dari Rp109,68 miliar.
Total kredit yang disalurkan AGRO sepanjang 2023 turun 6,9% menjadi Rp5,994 triliun. Adapun dana pihak ketiga (DPK) yang berhasil dihimpun terkikis 16,5% menjadi Rp8,185 triliun. Tak pelak, total aset AGRO menyusut 10,1% menjadi Rp12,44 triliun pada akhir tahun 2023 dari Rp13,898 triliun.