STOCKWATCH.ID (NEWYORK) – Harga minyak dunia kembali menyala pada penutupan perdagangan Jumat (26/4/2024) waktu setempat atau Sabtu pagi (27/4/2024) WIB. Kenaikan harga komoditas ini antara lain dipicu oleh berlanjutnya ketegangan di Timur Tengah.
Mengutip CNBC International, harga minyak mentah West Texas Intermediate (WTI) untuk pengiriman Juni mendaki sebesar 28 sen, atau 0,34%, mencapai US$ 83,85 per barel, di New York Mercantile Exchange.
Adapun harga minyak mentah berjangka Brent untuk pengiriman Juni 2024 melesat 49 sen, atau 0,55%, menjadi US$ 89,50 per barel, di London ICE Futures Exchange.
Selama seminggu lalu, harga minyak mentah WTI meningkat sebesar 0,85%, sementara harga patokan Brent naik sekitar 2,53%.
Menurut laporan yang dirilis oleh Biro Analisis Ekonomi Departemen Perdagangan AS pada Jumat sebelumnya, indeks harga pengeluaran konsumen (PCE) mengalami kenaikan sebesar 0,3% pada bulan lalu. Itu sejalan dengan pertumbuhan pada bulan sebelumnya. Inflasi AS selama 12 bulan hingga Maret meningkat sebesar 2,7%, dari 2,5% pada bulan Februari sebelumnya.
Bank sentral AS mematok target inflasi sebesar 2%. Namun, dalam pertemuan berikutnya, The Fed diprediksi akan tetap mempertahankan besaran suku bunga.
Ketegangan di Timur Tengah telah mempengaruhi harga karena konflik terus berlanjut. Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu, menegaskan bahwa keputusan Pengadilan Pidana Internasional untuk menyelidiki serangan Hamas pada 7 Oktober terhadap Israel dan serangan militer Israel di Gaza tidak akan mengubah tindakan Israel. Netanyahu menyatakan bahwa keputusan ini akan “menetapkan preseden berbahaya.”