Rabu, Agustus 27, 2025
33.1 C
Jakarta

Harga Meroket Tak Wajar, BEI Pantau Ketat Pergerakan Saham Tiga Emiten Ini!

STOCKWATCH.ID (JAKARTA) – Bursa Efek Indonesia (BEI) kembali mengeluarkan peringatan terkait lonjakan harga saham yang dianggap tidak wajar atau Unusual Market Activity (UMA). Saham yang menjadi perhatian kali ini adalah PT Sinergi Multi Lestarindo Tbk. (SMLE), PT Metro Realty Tbk. (MTSM), dan PT Sumber Sinergi Makmur Tbk. (IOTF). Investor diminta untuk lebih berhati-hati sebelum mengambil keputusan investasi.

Yulianto Aji Sadono, Kepala Divisi Pengawasan Transaksi BEI, menjelaskan bahwa pengumuman UMA tidak selalu berarti adanya pelanggaran di pasar modal. Namun, BEI sedang memantau pola transaksi saham-saham tersebut untuk memastikan tidak ada indikasi yang merugikan investor. “Kami sampaikan bahwa Bursa saat ini sedang mencermati perkembangan pola transaksi saham ini,” ujarnyaa, dalam keterbukaan informasi, dikutip Rabu (16/10/2024).

Saham SMLE mencatat kenaikan harga yang signifikan sejak pengumuman UMA pada 15 Mei 2024, dan sebelumnya pada 30 Januari 2024. Hingga saat ini, BEI belum menerima penjelasan yang memadai dari perusahaan terkait lonjakan tersebut.

Lonjakan serupa juga terjadi pada saham MTSM. Peringatan UMA untuk saham ini sudah dikeluarkan pada 21 November 2023, namun lonjakan harga kembali terjadi tanpa adanya informasi signifikan sejak laporan bulanan pemegang efek pada 7 Oktober 2024.

Selain itu, saham IOTF juga menunjukkan volatilitas yang tinggi. Sejak pengumuman UMA pada 23 September 2024 dan 18 Maret 2024, BEI terus mengawasi pergerakan saham ini dan meminta investor untuk mencermati semua informasi terkait perusahaan, terutama mengenai volatilitas yang tidak wajar.

Yulianto mengimbau investor agar memperhatikan tanggapan perusahaan atas permintaan konfirmasi dari BEI. Ia juga menekankan pentingnya mencermati kinerja ketiga emiten dan keterbukaan informasi mereka. Investor diingatkan untuk mengkaji ulang rencana corporate action dari perusahaan jika rencana tersebut belum mendapat persetujuan RUPS. Selain itu, investor perlu mempertimbangkan semua risiko sebelum membuat keputusan investasi. Semua informasi terkait perusahaan tercatat bisa diakses melalui situs resmi BEI, www.idx.co.id.

Artikel Terkait

IHSG Sesi I Rehat di 7.929,290, Naik 0,30% Terinspirasi Saham BBCA, BREN dan DCII

STOCKWATCH.ID (JAKARTA) - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada...

Indonesia Fibreboard (IFII) Bagi Dividen Interim Rp6 per Saham, Berikut Jadwalnya

STOCKWATCH.ID (JAKARTA) - PT Indonesia Fibreboard Industry Tbk (IFII)...

Presiden Direktur IDPR Serok 389.300 Saham Perusahaan di Harga Atas, Buat Apa?

STOCKWATCH.ID (JAKARTA)-Presiden Direktur PT Indonesia Pondasi Raya Tbk (IDPR), ...

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Populer 7 Hari

Berita Terbaru