STOCKWATCH.ID (CHICAGO) – Harga emas dunia mengalami lonjakan signifikan pada penutupan perdagangan hari Jumat (25/10/2024) waktu setempat atau Sabtu pagi (26/10/2024) WIB. Kenaikan ini didorong oleh ketegangan yang meningkat di Timur Tengah serta ketidakpastian menjelang pemilihan presiden di Amerika Serikat (AS).
Mengutip CNBC International, emas spot tercatat naik 0,3% menjadi US$2.743,33 per ons. Sebelumnya, harga emas sempat menyentuh rekor tertinggi di angka US$2.758,37 pada hari Rabu dan mencatatkan kenaikan selama tiga minggu berturut-turut. Di sisi lain, kontrak berjangka emas AS juga mengalami kenaikan serupa sebesar 0,3%, ditutup di US$2.755,80.
Bob Haberkorn, analis pasar senior di RJO Futures, mengatakan bahwa kekhawatiran akan ketegangan antara Israel dan Iran yang mungkin terjadi akhir pekan ini telah memicu aksi beli sebagai langkah aman. “Ini menjadi salah satu alasan utama meningkatnya permintaan emas sebagai aset safe-haven,” ujarnya.
Sejak awal tahun, harga emas telah melambung lebih dari 32%. Permintaan untuk aset aman ini semakin menguat, terutama setelah Federal Reserve menurunkan suku bunga setengah poin bulan lalu.
Ketidakpastian menjelang pemilu presiden AS juga berkontribusi terhadap peningkatan permintaan emas. Hasil jajak pendapat menunjukkan persaingan ketat menuju kursi kepresidenan, mendorong investor untuk beralih ke emas.
Menariknya, harga emas tetap meningkat meskipun dollar AS juga mengalami penguatan. Ini adalah minggu keempat berturut-turut bagi dollar AS menguat, terutama karena meningkatnya peluang kemenangan Donald Trump dalam pemilu mendatang.
Seorang analis dari Capital Economics menyatakan, “Ada argumen yang kuat bahwa harga emas bisa naik lebih jauh dari sini. Namun, kami juga mengingatkan bahwa emas bukanlah taruhan satu arah.”
Sementara itu, harga palladium mencetak rekor tertinggi dalam sepuluh bulan untuk kedua kalinya berturut-turut. Palladium naik 3,2% menjadi US$1.194,36 per ons, setelah melonjak 9% pada hari Kamis. Kenaikan ini terjadi setelah berita bahwa AS meminta negara-negara Grup Tujuh mempertimbangkan cara tambahan untuk membatasi pendapatan Rusia dari sektor logam, termasuk palladium dan titanium.
Namun, harga perak spot mengalami penurunan sebesar 0,3% menjadi US$33,61 per ons, setelah mencapai level tertinggi dalam 12 tahun di angka US$34,87 lebih awal dalam minggu ini. Platinum juga mengalami penurunan sebesar 0,2% menjadi US$1.024,20.