STOCKWATCH.ID (CHICAGO) – Harga emas dunia mengalami penurunan tajam pada penutupan perdagangan hari Jumat (8/11/2024) waktu setempat atau Sabtu pagi (10/11/2024) WIB. Ini merupakan penurunan mingguan terbesar dalam lima bulan terakhir. Anjloknya harga emas dipicu oleh penguatan dolar AS yang memberikan tekanan pada logam mulia tersebut.
Mengutip CNBC International, harga emas spot tercatat turun 0,8% menjadi US$2.684,03 per ounce. Penurunan ini membawa emas mengalami penurunan mingguan total sebesar 1,8%. Kontrak emas berjangka AS juga mengalami penurunan sebesar 0,4%, berada di US$2.694,80 per ounce.
Indeks dolar AS tercatat menguat 0,6% pada akhir pekan. Kenaikan dolar ini memberikan dampak langsung pada emas, yang biasanya bergerak berlawanan dengan penguatan mata uang AS.
Alex Ebkarian, Chief Operating Officer Allegiance Gold, menyebutkan ketidakpastian pasca-pemilu AS sempat membuat pasar terombang-ambing. Namun, setelah kemenangan Donald Trump, pasar mulai bereaksi positif terhadap potensi kebijakan yang bisa diambil pemerintah AS. “Aset berisiko mulai mendapat keuntungan, yang menyebabkan uang mengalir keluar dari logam mulia ke alternatif lainnya,” kata Ebkarian.
Selain itu, The Federal Reserve baru saja memangkas suku bunga sebesar 0,25 poin pada Kamis lalu. Meskipun begitu, mereka bersikap hati-hati terhadap kemungkinan penurunan suku bunga lebih lanjut.
Kemenangan Trump menimbulkan spekulasi mengenai arah kebijakan suku bunga AS ke depan. Beberapa pihak bertanya-tanya apakah The Fed akan memperlambat pemangkasan suku bunga, mengingat kebijakan tarif yang diterapkan Trump selama menjabat. Namun, Jerome Powell, Ketua The Federal Reserve, menegaskan bahwa hasil pemilihan tidak akan berdampak langsung pada kebijakan moneter dalam waktu dekat.
Meski emas dikenal sebagai lindung nilai terhadap inflasi, suku bunga yang lebih tinggi membuat daya tarik emas menurun, karena logam ini tidak memberikan imbal hasil. “Jika pasar melihat kemungkinan pemangkasan suku bunga Fed sebelum Natal, itu bisa membantu menjaga harga emas tetap di atas level psikologis US$2.700,” ujar Han Tan, Kepala Analis Pasar Exinity Group.
Permintaan emas fisik di India mengalami penurunan, meskipun ada sedikit pembelian di Jepang dan Singapura. Namun, hal ini tidak cukup untuk mendongkrak harga emas.
Tak hanya emas, harga logam lainnya juga mengalami penurunan. Perak turun 2,4% menjadi US$31,22 per ounce, platinum anjlok 2,9% menjadi US$968,04, dan paladium tertekan 3,5% menjadi US$988,80. Semua logam ini mencatatkan penurunan mingguan yang cukup signifikan.