Kamis, November 13, 2025
26.8 C
Jakarta

Dolar AS Menguat! Pasar Fokus pada Kebijakan Trump dan Suku Bunga The Fed

STOCKWATCH.ID (WASHINGTON) – Indeks dolar AS terus menguat pada penutupan perdagangan hari Kamis (21/11/2024) waktu setempat atau Jumat pagi (22/11/2024) WIB. Para investor kini mengamati kebijakan ekonomi yang akan diterapkan oleh Donald Trump dan dampaknya terhadap suku bunga The Federal Reserve (Fed).

Mengutip CNBC International, setelah beberapa hari stagnan, dolar kembali menunjukkan kenaikan. Indeks dolar AS, yang mengukur pergerakan dolar terhadap mata uang utama, hampir mencapai level tertinggi dalam setahun, yakni 107,07, yang tercatat minggu lalu.

Sejak pemilihan presiden AS pada 5 November lalu, dolar sudah menguat lebih dari 2%. Kenaikan ini dipicu oleh spekulasi bahwa kebijakan Trump dapat meningkatkan inflasi, yang akan membatasi kemungkinan penurunan suku bunga lebih lanjut oleh The Fed.

“Pasar mengantisipasi kebijakan Trump yang bisa meningkatkan inflasi, ini membuat The Fed cenderung lebih hati-hati dalam memangkas suku bunga,” kata Matt Simpson, analis pasar senior di City Index. Menurutnya, ini tercermin dalam data yang menunjukkan kemungkinan pemangkasan suku bunga pada pertemuan Desember hanya 54%, turun dari 82,5% seminggu yang lalu.

Meskipun sebagian ekonom memperkirakan The Fed akan memangkas suku bunga pada Desember, mereka yakin pemangkasan yang lebih kecil akan terjadi pada 2025. Hal ini disebabkan oleh potensi kebijakan Trump yang dapat memperburuk inflasi.

Dua pejabat The Fed, Michelle Bowman dan Lisa Cook, memberikan pandangan berbeda. Satu pejabat khawatir inflasi masih tinggi, sementara lainnya optimistis harga akan mereda.

Indeks dolar AS kini bertahan di level 106,56, sedikit lebih tinggi dibandingkan level terendah minggu lalu. Sementara itu, euro hampir stagnan di level US$1,0547 setelah turun 0,5% pada Rabu lalu, mendekati level terendahnya sejak Oktober 2023, yaitu US$1,0496.

Simpson menambahkan, “Konflik Rusia-Ukraina yang semakin memanas menambah sentimen negatif terhadap euro, ditambah kemungkinan tarif perdagangan yang lebih tinggi. Semua ini memperkuat dolar.”

Namun, dolar sedikit melemah terhadap yen Jepang, turun 0,33% menjadi 154,91 yen. Yen tetap berada di bawah tekanan meskipun sempat menembus angka 156 minggu lalu, yang memicu spekulasi bahwa Jepang bisa bertindak untuk menguatkan yen.

Pasar kini fokus pada Gubernur Bank of Japan (BoJ), Kazuo Ueda, yang dijadwalkan berbicara di forum keuangan di Paris. Sebelumnya, Ueda membuka kemungkinan kenaikan suku bunga pada Desember, meskipun pernyataannya tetap seimbang.

Di sisi lain, bitcoin mencatatkan rekor tertinggi di angka US$95.016 pada Rabu lalu. Kenaikan ini dipicu oleh laporan bahwa perusahaan media sosial milik Trump sedang dalam pembicaraan untuk membeli perusahaan perdagangan kripto Bakkt. Dalam beberapa minggu terakhir, bitcoin melonjak tajam, karena harapan bahwa pemerintahan Trump akan lebih ramah terhadap regulasi mata uang kripto.

- Advertisement -

Artikel Terkait

BTN Gandeng IKAHI, Sediakan KPR Murah untuk Para Hakim di Seluruh Indonesia

STOCKWATCH.ID (JAKARTA) –– PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk...

Metrodata Suntik Rp150 Miliar ke Anak Usaha untuk Genjot Bisnis Solusi dan Konsultasi

STOCKWATCH.ID (JAKARTA) – PT Metrodata Electronics Tbk (MTDL) menambah...

Pendapatan dan Laba ITMG Kompak Turun per September 2025, Ini Penyebabnya

STOCKWATCH.ID (JAKARTA) – PT Indo Tambangraya Megah Tbk (ITMG)...

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Populer 7 Hari

Berita Terbaru