Minggu, Agustus 10, 2025
27.7 C
Jakarta

Dolar AS Menguat Terhadap Won Korea Selatan, Pasca Kekacauan Politik

STOCKWATCH.ID (WASHINGTON) – Dolar AS menguat terhadap Won Korea Selatan pada penutupan perdagangan hari Selasa (3/12/2024) waktu setempat atau Rabu pagi (4/12/2024) WIB. Meskipun sempat mengalami penurunan tajam, Won berhasil memangkas kerugian setelah Presiden Yoon Suk Yeol mengumumkan pencabutan perintah darurat militer yang pertama kali diberlakukan dalam lebih dari empat dekade.

Mengutip CNBC International, pada penutupan pasar, Dolar AS tercatat menguat sekitar 1% terhadap Won, setelah sempat menguat hingga 2.7% lebih awal pada hari yang sama.

Keputusan Presiden Yoon ini muncul setelah parlemen Korea Selatan menolak pernyataan tersebut dengan cepat. Langkah ini diambil setelah terjadi ketegangan politik besar yang dipicu oleh pengusulan darurat militer oleh Yoon.

Keputusan Yoon untuk memberlakukan darurat militer, yang memberikan kewenangan militer atas rakyat sipil, membuat Won berada pada posisi terendah baru dalam dua tahun terakhir terhadap Dolar AS.

Yoon menyebutkan bahwa kebijakan tersebut diambil karena parlemen yang dikuasai oleh oposisi menghalangi kebijakannya, yang dia sebut sebagai penyebab kekacauan politik. Kebijakan ini mendapatkan kritik keras dari anggota parlemen oposisi, yang menilai tindakan tersebut sebagai langkah berlebihan.

Korea Selatan kini berada dalam kebuntuan politik. Partai konservatif yang dipimpin Yoon, People Power Party, terjebak dalam negosiasi dengan partai oposisi liberal, Democratic Party, terkait rancangan anggaran negara 2025.

Sejak dilantik pada Mei 2022, Yoon, yang menang tipis pada pemilu, telah menerapkan kebijakan luar negeri yang tegas terhadap Korea Utara, sambil memperkuat hubungan dengan Amerika Serikat dan Jepang.

Setelah pengumuman pencabutan darurat militer, ETF Korea Selatan yang diperdagangkan di bursa dan saham-saham perusahaan Korea Selatan yang terdaftar di AS sempat terjun bebas. Namun, pasar mulai pulih setelah parlemen Korea Selatan memutuskan untuk mengakhiri kebijakan tersebut.

ETF MSCI Korea Selatan tercatat turun 1.6%, meski sempat jatuh hingga 6.5% pada awal sesi perdagangan. Saham perusahaan seperti Coupang dan Posco Holdings juga turun lebih dari 3% dan 4%. Saham KT Corp. dan KB Financial masing-masing turun 0.4% dan 1.6%.

Artikel Terkait

Kontrak Baru PP Presisi Melejit 60% di Paruh Pertama 2025, Laba Ikut Naik!

STOCKWATCH.ID (JAKARTA) – PT PP Presisi Tbk (PPRE) mencatatkan...

Multisarana Eduka (MSIE) Teken Perjanjian Sewa Lahan di Bali, Nilainya Segini!

STOCKWATCH.ID (JAKARTA)-  Direksi PT Multisarana Intan Eduka Tbk (MSIE)...

BTN Bidik Bisnis Kredit Kendaraan, Fokus ke Debitur KPR Subsidi

STOCKWATCH.ID (JAKARTA) – PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk...

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Populer 7 Hari

Berita Terbaru