STOCKWATCH.ID (JAKARTA) – PT Elnusa Tbk (ELSA), anak usaha PT Pertamina Hulu Energi (PHE) mengumumkan, pihaknya telah berhasil menyelesaikan berbagai pekerjaan survei seismik di sepanjang tahun 2024. Sebagai salah satu core business perusahaan, survei seismik menjadi elemen penting dalam mendukung eksplorasi dan pengembangan sektor hulu migas nasional.
Corporate Secretary Elnusa, Frida Lidwina menyampaikan, keberhasilan survei seismik ini mencerminkan kemampuan Elnusa untuk mendukung eksplorasi migas nasional secara efektif.
“Data seismik yang kami hasilkan menjadi landasan penting dalam menentukan strategi eksplorasi di masa depan,” tulis Frida dalam siaran pers di Jakarta, Senin (16/12/2024).
Menurut Frida, awal tahun 2024, Elnusa berhasil mendapatkan kontrak dan memulai pekerjaan jasa seismic 2D & 3D perdana di area konsesi tambang batubara di Kabupaten Tanah Laut, Kalimantan Selatan. Survei ini menegaskan kemampuan Elnusa memperluas layanan geosains ke sektor tambang batubara.
Selain itu, lanjutnya, Elnusa juga tengah memulai pekerjaan survei seismik 3D di Medco E&P wilayah Sumatera Selatan. Proyek ini menjadi salah satu mega proyek Elnusa untuk pekerjaan seismik jangka panjang hingga lima tahun ke depan
Frida mengatakan, sebagai perusahaan yang berkomitmen pada kemajuan sektor energi Indonesia, Elnusa optimistis menutup tahun 2024 dengan kinerja solid. Bahkan Perseroan juga siap menghadapi tantangan di tahun mendatang. Survei seismik yang telah dilakukan ini, tegas Frida, mencerminkan dedikasi Elnusa dalam mendukung eksplorasi migas melalui inovasi dan layanan unggulan.
Deputi Eksplorasi, Pengembangan dan Manajemen Wilayah Kerja SKK Migas, Benny Lubiantara sebelumnya telah mengatakan bahwa target pengeboran sumur eksplorasi migas diproyeksikan sebanyak 57 sumur di 2023, lalu naik dengan target 97 sumur pada 2024. Serta pada 2025 dan seterusnya ditargetkan pengeboran bisa mencapai di atas 100 sumur.
Hal tersebut menandakan bahwa proyeksi survei seismik ke depan juga akan terus meningkat dan Elnusa siap untuk mengambil peran berkontribusi sesuai dengan kompetensi seismic Elnusa yang telah memiliki reputasi baik selama ini.
Menurut Frida, beberapa proyek utama yang berhasil diselesaikan Elnusa pada tahun ini termasuk survei 2D Amalia dengan klien Pertamina EP. Program ini dimulai pada Februari 2024 dan mencakup area sepanjang 234.000 KM/5.200 Titik Tembak, yang berlokasi di Kabupaten Muara Enim, Ogan Komering Ulu, dan Lahat, dengan cakupan kecamatan seperti Lawang Kidul, Tanjung Agung, Lubai Ulu, dan Penukal Abab. Survei ini berhasil diselesaikan pada Juli 2024.
Selanjutnya, demikian Frida, survei 2D Amalia Extension yang dimulai pada Juli 2024 bekerja sama dengan Pertamina Hulu Energi mencakup wilayah sepanjang 155.000 KM/2.184 Titik Tembak. Survei ini berfokus pada wilayah Kabupaten Muara Enim, Ogan Komering Ulu, dan Lahat, dengan total cakupan 51 desa. Proyek ini berhasil diselesaikan pada September 2024.
Selain itu, papar Frida, proyek survei 3D Balam Southeast yang dilakukan untuk Pertamina Hulu Rokan juga menunjukkan performa unggul Elnusa. Survei ini mencakup area seluas 303 sqKM/16.742 Titik Tembak, di Kabupaten Rokan Hulu, dengan pelaksanaan yang dimulai September 2024 hingga selesai pada April 2025.
Dari Karawang, menurut Frida, Elnusa juga telah merampungkan akuisisi data seismik 3D Kepuh untuk PT Pertamina EP Zona 7 pada 23 Maret 2024 lalu, alias lebih cepat enam bulan dari target yang ditetapkan. Elnusa mampu menyelesaikan pekerjaan akuisisi data seismik 3D dengan 25.356 titik tembak di area seluas 501 km2 yang mencakup 19 kecamatan dan 131 desa di Kabupaten Karawang dengan jam kerja selamat mencapai 1.759.900 Man Hours. (konrad)