STOCKWATCH.ID (CHICAGO) – Harga emas dunia anjlok pada penutupan perdagangan Jumat (3/1/2025) waktu setempat atau Sabtu pagi (4/1/2025) WIB, setelah mencapai level tertinggi dalam tiga minggu terakhir. Penurunan ini disebabkan oleh penguatan dolar AS yang kembali mendominasi pasar.
Mengutip CNBC International, harga emas spot turun 0,7% dan ditutup pada US$2.637,78 per ons, setelah sempat mencapai angka tertinggi sejak 13 Desember. Meskipun demikian, emas masih tercatat naik sekitar 1% sepanjang minggu lalu.
Begitu pula, kontrak berjangka emas AS turun 0,7% menjadi US$2.651,10 per ons. Ini menunjukkan penurunan harga yang cukup signifikan setelah pekan yang penuh optimisme.
Menurut Nitesh Shah, analis komoditas dari WisdomTree, penguatan dolar AS menjadi faktor utama yang menekan harga emas. “Agenda tarif tinggi yang didukung oleh Presiden terpilih Donald Trump memperkuat dolar AS, yang memberi tekanan besar pada pasar logam,” ujarnya.
Shah menambahkan, dolar yang lebih kuat membuat emas lebih mahal bagi pembeli internasional. Indeks dolar AS bahkan diperkirakan mencatatkan kinerja mingguan terbaik sejak pertengahan November. Penguatan dolar ini menyebabkan harga emas cenderung turun.
Namun, Shah tetap optimis terhadap prospek harga emas. Ia mengatakan, meskipun ada tekanan dari dolar, utang global yang meningkat dan ketidakpastian geopolitik masih mendukung harga emas. “Masalah-masalah ini kemungkinan akan terus ada, yang berarti harga emas masih punya dasar dukungan,” ungkapnya.
Sementara itu, kebijakan proteksionisme yang diusulkan Trump diperkirakan akan meningkatkan inflasi. Menurut Shah, hal ini bisa memperlambat penurunan suku bunga oleh Federal Reserve AS, yang pada gilirannya membatasi potensi kenaikan harga emas.
Emas biasanya menguntungkan di lingkungan suku bunga rendah. Namun, permintaan musiman juga mendukung harga emas. Ross Norman, analis independen, mencatat bahwa Januari selalu menjadi bulan dengan kinerja terbaik untuk harga emas dalam dua dekade terakhir.
Pada bulan ini, investor sering membuka posisi beli baru, dan permintaan perhiasan meningkat seiring musim liburan. Ini memberikan dorongan tambahan bagi harga emas.
Di sisi lain, logam mulia lainnya juga mencatatkan kenaikan. Harga perak spot naik 0,2% menjadi US$29,619 per ons. Sementara itu, harga platinum dan palladium masing-masing menguat 1,7% menjadi US$938,25 dan 1,3% menjadi US$923.