STOCKWATCH.ID (LONDON) – Bursa saham Eropa mengalami penurunan tajam pada penutupan perdagangan Jumat (10/1/2025) waktu setempat. Penurunan ini dipicu oleh data tenaga kerja Amerika Serikat (AS) yang mengejutkan pasar.
Mengutip CNBC International, indeks Stoxx 600, yang mencakup saham-saham di seluruh Eropa, turun 0,83%, dengan hampir semua sektor utama mengalami kerugian.
Sektor utilitas serta makanan dan minuman menjadi yang paling tertekan, masing-masing turun 2,3%. Hanya sektor otomotif yang mampu bertahan, mencatatkan kenaikan tipis 0,48%. Namun, tekanan di pasar tetap terasa.
Indeks FTSE 100 di Inggris turun 0,86% ke level 8.248,49. Di Jerman, indeks DAX melemah 0,5% ke 20.214,79, sementara indeks CAC 40 di Prancis berkurang 0,79% ke 7.431,04. Bursa Italia juga ikut terkoreksi, dengan FTSE MIB turun 0,64% ke 35.090,23. Penurunan terbesar terjadi di Spanyol, di mana indeks IBEX 35 merosot 1,5% ke 11.720,9.
Laporan data tenaga kerja AS menjadi pemicu utama. Pada Desember, ekonomi AS menambah 256.000 lapangan kerja, jauh melampaui ekspektasi 155.000. Ekonomi AS tetap kuat, namun kekhawatiran muncul karena The Fed mungkin akan lebih lambat menurunkan suku bunga.
Di Eropa, imbal hasil obligasi juga naik. Imbal hasil obligasi Jerman bertenor 10 tahun mencapai level tertinggi sejak Juli, lalu turun tipis ke 2,566%. Imbal hasil obligasi Inggris bertenor 10 tahun juga naik hampir tiga basis poin ke 4,839%, sementara obligasi pemerintah Inggris bertenor 30 tahun mencapai level tertinggi sejak akhir 1990-an.
Kondisi ekonomi Inggris menambah tekanan. Kebijakan fiskal baru yang menaikkan pajak dan biaya bisnis semakin memperburuk sentimen investor, ditambah dengan inflasi yang masih tinggi dan data ekonomi yang lemah.
