STOCKWATCH.ID (JAKARTA) – Minat investor untuk menanamkan modal di Ibu Kota Nusantara (IKN) masih tinggi. Selain melalui investasi langsung, Otorita IKN juga memproses skema Kerja Sama Pemerintah dan Badan Usaha (KPBU).
Dalam rapat dengan Komisi II DPR RI, Rabu (12/2/2025), Kepala Otorita IKN Basuki Hadimuljono mengungkapkan, saat ini ada enam proyek KPBU unsolicited yang sudah memasuki tahap akhir studi kelayakan. Total nilai investasinya mencapai Rp60,93 triliun.
Salah satu investor yang ikut serta dalam skema KPBU adalah PT Intiland Development Tbk (DILD). Emiten properti ini berencana membangun 109 unit rumah tapak dan 41 tower apartemen dengan nilai investasi Rp33 triliun.
Manajemen DILD akhirnya buka suara soal keterlibatan mereka dalam proyek ini. Sekretaris Perusahaan DILD, Theresia V. Rustandi, menjelaskan alasan perseroan berinvestasi di IKN.
“IKN adalah komitmen pemerintah yang sudah direncanakan lama dan memerlukan dukungan dari semua pihak agar bisa sukses, termasuk dari pengembang,” ujarnya kepada Stockwatch.id, ditulis Jumat (14/2/2025).
Theresia menambahkan, DILD ingin berkontribusi dalam pembangunan IKN, salah satunya melalui investasi dengan skema KPBU.
“Sebagai program prioritas dan strategis nasional, kami ingin berkontribusi dan berperan dalam pengembangan IKN. Kami akan membangun perumahan dan apartemen untuk ASN,” paparnya.
Namun, Theresia belum bersedia mengungkapkan detail terkait skema pendanaan dan tahapan pembangunan proyek ini.
“Untuk KPBU saat ini masih berproses. Jadi kami belum bisa memberikan informasi lebih detail sampai ada penetapan,” kilahnya.
Selain DILD, PT Perintis Trinity Property Tbk (TRIN) juga turut berinvestasi di IKN. TRIN bekerja sama dengan Truba Group untuk membangun delapan tower apartemen dengan nilai investasi sekitar Rp2,5 triliun.
Namun, TRIN masih belum memberikan banyak detail terkait proyeknya. “Untuk proyek TRIN di IKN, sampai saat ini kita masih dalam proses, belum ada yang bisa dijawab,” ujar Ray Farandy, Public Relations TRIN.
Tak hanya dua emiten itu, beberapa perusahaan lain juga terlibat dalam proyek KPBU di IKN. PT Nindya Karya akan membangun delapan tower apartemen senilai Rp2,6 triliun. Dari Malaysia, IJM-Check akan mengembangkan 20 tower apartemen dengan investasi Rp13,40 triliun. Maxim Global Berhad juga ikut serta dengan proyek 10 tower apartemen senilai Rp4,4 triliun.
PT Ciputra Nusantara pun tak mau ketinggalan. Mereka berencana membangun 10 tower apartemen dan 20 unit rumah tapak dengan nilai investasi Rp5 triliun.
“Jadi yang enam di atas tadi sudah berada di tahap final dan akan dilakukan negosiasi,” kata Basuki.
