Sabtu, Februari 8, 2025
28.2 C
Jakarta

Wulandari Bangun Laksana Siap Tangkap Potensi Bisnis di IKN Nusantara

STOCKWATCH.ID (JAKARTA) – Pemerintah telah memulai pembangunan fisik Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara di Penajam Paser Utara, Kalimantan Timur. Targetnya, tahun 2024 sudah mulai ada pemindahan untuk kantor pemerintah dan beberapa fungsi pelayanan telah dilakukan secara bertahap hingga nantinya seluruh kantor pemerintahan dipindah ke wilayah baru.

Sekitar 500 ribu Pegawai Negeri Sipil (PNS) kementerian dan lembaga akan dipindahkan ke kawasan Ibu Kota baru pada tahap awal pembangunan yakni periode 2022-2024. Hal tersebut seiring dengan pembangunan infrastruktur utama seperti istana kepresidenan, gedung DPR/MPR dan perumahan di tahap awal pembangunan IKN.

“Pembangunan dan beroperasinya infrastruktur dasar untuk 500 ribu penduduk tahap awal,” tulis keterangan di situs resmi IKN.

Kemudian, pada tahap selanjutnya yakni periode 2025-2035, akan dilakukan pengembangan fase kota berikutnya seperti pusat inovasi dan ekonomi, dan menyelesaikan pemindahan pusat pemerintahan IKN. Selain itu, pengembangan sektor-sektor ekonomi prioritas, penerapan sistem insentif untuk sektor-sektor ekonomi prioritas, serta pencapaian tujuan pembangunan berkelanjutan juga akan dilakukan pada periode tersebut.

Berbagai survei maupun pendapat telah dikemukakan oleh banyak pihak baik yang pro maupun kontra terkait pemindahan ibu kota khususnya dari sisi potensi bisnis propertinya. Banyak dampak positif yang akan didapatkan khususnya di kota Balikpapan karena menjadi Gerbang Ibu Kota Negara.

Dalam acara IKN Properti Expo 2022, Kementerian PUPR mengatakan bahwa sektor properti merupakan sektor yang masih tumbuh secara positif di tengah masa pandemi Covid-19. Berdasarkan data BPS, Ekonomi Indonesia triwulan I-2022 tumbuh sebesar 5,01% (year-on-year).

Di antara pertumbuhan tersebut, perumahan yang masuk ke dalam sektor real estate atau properti menjadi salah satu sektor yang tumbuh positif sebesar 3,78%.

“Sektor properti memiliki “multiflier effect” dapat menghidupkan 174 sub-sektor industri lain seperti pabrik material bahan bangunan, transportasi, lembaga pembiayaan seperti Bank, Koperasi, Financial Technologi, maupun sektor Furniture, hingga perdagangan makanan yang akan dapat mempercepat dan membantu program Pemerintah dalam Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN),” katanya.

Kepindahan Ibu Kota negara ini ditangkap sebagai peluang emas oleh PT. Wulandari Bangun Laksana Tbk (BSBK), Perusahaan yang berkecimpung di sektor properti berbasis di Kota Balikpapan, Kalimantan Timur.

“Pindahnya IKN ini benar-benar menjadi momentum yang pas sekaligus kesempatan emas bagi kami pengembang, dalam memperbesar potensi bisnis properti di kawasan Balikpapan khususnya kawasan kami BSB” ujar Tjia Daniel Wirawan, Direktur Operasional Wulandari Bangun Laksana.

Dia menjelaskan, produk Wulandari Bangun Laksana merupakan produk-produk unggulan. Selain karena memiliki konsep yang menarik dan berbeda dari pendahulunya, juga berdiri di pusat kota dengan lokasi yang sangat strategis.

“Berdekatan dengan pusat perbelanjaan, perkantoran, hiburan dan kebutuhan hidup lainnya. Selain lokasi yang strategis yaitu berdiri di kawasan Balikpapan Superblock, kami pihak pengembang juga menunjang fasilitas lainnya, seperti pusat hiburan Pantai BSB, dan Aquaboom. Sedangkan sarana olahraga terdapa CNC Fitness Center, BSB Bowling, dan pusat kuliner,” tambahnya.

Lokasi strategis dan Fasilitas lengkap dan berkualitas, lanjut dia, diharapkan mampu menjadi daya tarik bagi para investor untuk berinvestasi di kawasan prestisus ini.

Artikel Terkait

Cadangan Devisa RI Naik Jadi US$156,1 Miliar di Januari 2025

STOCKWATCH.ID (JAKARTA) - Cadangan devisa Indonesia pada akhir Januari...

Prabowo Siapkan Strategi Hadapi Dampak Kebijakan Ekonomi Donald Trump

STOCKWATCH.ID (JAKARTA) - Presiden Prabowo Subianto menerima jajaran Dewan...

Ekonomi Indonesia 2024 Tumbuh 5,03 Persen, Sedikit Melambat Dibanding Tahun Lalu

STOCKWATCH.ID (JAKARTA) - Ekonomi Indonesia pada 2024 tumbuh sebesar...

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terbaru

Anda tidak dapat copy content di situs ini