Jumat, Agustus 8, 2025
29.8 C
Jakarta

Raup Laba Rp3,6 Triliun Tahun 2024, Bos Permata Bank Bocorkan Ambisi Besar ke Depan!

JAKARTA – PT Bank Permata Tbk (BNLI) membukukan laba bersih Rp3,6 triliun pada 2024, naik 38,5% dari tahun sebelumnya yang sebesar Rp2,6 triliun.

Meski laba tumbuh pesat, pendapatan bunga bersih (net interest income/NII) hanya naik tipis 2,26% menjadi Rp10,22 triliun. Margin bunga bersih (net interest margin/NIM) juga turun dari 4,47% di akhir 2023 menjadi 4,34% pada Desember 2024.

Menurut Direktur Utama Permata Bank, Meliza M. Rusli, kenaikan laba Perseroan antara lain didorong oleh peningkatan pendapatan operasional sebelum provisi (PPOP) sebesar 4% serta perbaikan kualitas kredit. “Total kredit yang disalurkan naik 9% secara tahunan (YoY) menjadi Rp155 triliun,” ujarnya, dalam keterangan resmi di Jakarta, Rabu 919/2/2025). Kredit korporasi menjadi penyumbang terbesar dengan kenaikan 12% YoY menjadi Rp89 triliun. Kredit komersial dan konsumer masing-masing tumbuh 6% dan 4% YoY.

Permata Bank tetap menjaga prinsip kehati-hatian dalam mengelola risiko kredit. Kualitas aset membaik, terlihat dari rasio kredit bermasalah (Gross NPL) yang turun dari 2,9% menjadi 2,1%. NPL net juga turun dari 0,38% menjadi 0,35%. Loan at Risk (LAR) membaik menjadi 7,9% dari sebelumnya 8,7%. Untuk mengantisipasi potensi risiko, bank menjaga rasio NPL coverage di 375% dan LAR coverage di 97%. Bank juga terus melakukan restrukturisasi, litigasi, dan penjualan aset untuk menyelesaikan kredit bermasalah.

Di sisi permodalan, Permata Bank masih menjadi salah satu bank dengan rasio terkuat di Indonesia. Capital Adequacy Ratio (CAR) berada di 35%, sementara Common Equity Tier 1 (CET-1) mencapai 26% pada akhir 2024. Struktur permodalan yang solid ini menjadi dasar bagi strategi bisnis ke depan.

Kinerja positif bank ini didukung oleh strategi bisnis yang berkelanjutan serta digitalisasi di berbagai lini. Permata Bank juga terus memperkuat sinergi dengan Bangkok Bank sebagai pemegang saham pengendali. Kolaborasi ini memungkinkan integrasi jaringan, konsultasi bisnis, dan layanan keuangan internasional untuk mendukung transaksi lintas negara di ASEAN.

“Tahun 2024 adalah momen penting bagi Permata Bank, dengan perubahan logo yang mencerminkan aspirasi kami untuk ‘Growing Together’ dengan seluruh pemangku kepentingan, serta memposisikan Permata Bank sebagai bank lokal dengan visi regional dan jaringan global. Momen ini semakin diperkuat dengan kinerja yang positif dan pertumbuhan bank secara prudent sepanjang 2024,” tandas Meliza.

Pertumbuhan bisnis juga terlihat dari rasio Loan-to-Deposit (LDR) yang meningkat dari 75% menjadi 83%. Total aset bank naik tipis 0,6% menjadi Rp259 triliun dari Rp257,44 triliun tahun sebelumnya.

Di sisi pendanaan, total simpanan nasabah atau dana pihak ketiga (DPK) turun 1,47% menjadi Rp185,52 triliun. Dana murah atau current account saving account (CASA) juga berkurang 1% menjadi Rp102,52 triliun pada Desember 2024.

Efisiensi operasional semakin membaik. Rasio biaya terhadap pendapatan (Cost-to-Income Ratio/CIR) turun menjadi 50% dari 52% pada tahun sebelumnya. Peningkatan ini didorong oleh disiplin dalam manajemen biaya serta penerapan sistem kerja digital yang lebih fleksibel.

Artikel Terkait

Kontrak Baru PP Presisi Melejit 60% di Paruh Pertama 2025, Laba Ikut Naik!

STOCKWATCH.ID (JAKARTA) – PT PP Presisi Tbk (PPRE) mencatatkan...

Multisarana Eduka (MSIE) Teken Perjanjian Sewa Lahan di Bali, Nilainya Segini!

STOCKWATCH.ID (JAKARTA)-  Direksi PT Multisarana Intan Eduka Tbk (MSIE)...

BTN Bidik Bisnis Kredit Kendaraan, Fokus ke Debitur KPR Subsidi

STOCKWATCH.ID (JAKARTA) – PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk...

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Populer 7 Hari

Berita Terbaru