Minggu, Desember 7, 2025
32.4 C
Jakarta

Cikarang Listrindo Terbitkan Surat Utang Global US$350 Juta, Buat Apa?

STOCKWATCH.ID (JAKARTA) –  Manajemen PT Cikarang Listrindo Tbk (POWR) mengungkapkan, Perseroan telah  menerbitkan surat utang global senilai US$350 juta pada 12 Maret 2025. Surat utang Perseroan tersebut dicatatkan di Singapore Stock Exchange (SGX-ST) atau Bursa Efek Singapura.

Direksi POWR dalam keterangan tertulis, Jumat (14/3/2025) mengemukakan, surat utang tersebut memiliki bunga 5,65% per tahun dan akan jatuh tempo pada 12 Maret 2035. Adapun surat utang tersebut tidak memiliki jaminan tertentu.

Menurut Direksi, para pembeli awal (initial purchasers) dalam Transaksi yang sekaligus berperan sebagai Joint Lead Managers dan Joint Bookrunners adalah Barclays Bank PLC, BNI Securities Pte. Ltd, serta Deutsche Bank AG, Singapore Branch. Wali amanat (trustee) adalah Deutsche Bank Trust Company Americas.

Direksi menjelaskan, dana dari penerbitan surat utang ini, setelah dikurangi biaya-biaya, bersama dengan uang tunai yang ada, akan digunakan untuk melunasi secara penuh jumlah yang terutang oleh Perseroan atas Surat Utang 2026.

Seperti diketahui, surat utang senior (senior notes) tersebut diterbitkan oleh Listrindo Capital B.V. dan kemudian dinovasikan kepada Perseroan, sebesar US$  550 juta  dengan tingkat bunga 4,95% dan jatuh tempo pada tahun 2026.

Direksi POWR menjelaskan, penerbitan surat utang ini bukanlah penawaran umum sebagaimana dimaksud dalam Undang-Undang No. 8 Tahun 1995 tentang Pasar Modal sebagaimana diubah dari waktu ke waktu dan/atau penawaran sebagaimana dimaksud dalam Peraturan OJK No.30/POJK.04/2019 tentang Penerbitan Efek Bersifat Utang dan/atau Sukuk yang Dilakukan Tanpa Melalui Penawaran Umum.

Sekedar informasi, POWR membukukan  laba bersih sebesar US$75,34 juta (US$0,0048 per saham) pada tahun 2024. Jumlah laba Perseroan tersebut turun 2,12% jika dibandingkan US$76,97 juta (US$0,0049 per saham) pada tahun 2023

Meski laba turun, penjualan bersih POWR  masih tumbuh 0,17% mencapai US$547,02 juta pada 2024, dari US$546,07 juta pada tahun 2023. (konrad)

- Advertisement -

Artikel Terkait

IPO RLCO Resmi Senin Besok, Investor Wajib Tahu Aturan Lock Saham

STOCKWATCH.ID (JAKARTA) – Bursa Efek Indonesia (BEI) kembali kedatangan...

Banjir Surat Utang! 18 Perusahaan Antre di Bursa, Sektor Keuangan Paling Ngegas

STOCKWATCH.ID (JAKARTA) —Bursa Efek Indonesia (BEI) mencatat antrean penerbitan...

Sepi Peminat? Cuma 1 Emiten Masuk Antrean Rights Issue di Akhir Tahun, Ini Sektornya!

STOCKWATCH.ID (JAKARTA) —Bursa Efek Indonesia (BEI) membeberkan data terbaru...

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Populer 7 Hari

Berita Terbaru