Senin, Desember 8, 2025
25.9 C
Jakarta

Pasar Asia-Pasifik Melemah Gegara Kekhawatiran Perang Dagang, Hang Seng Ambles Hampir 2%

STOCKWATCH.ID (TOKYO) – Bursa saham Asia-Pasifik kompak ditutup melemah pada akhir perdagangan Rabu sore (16/4/2025) waktu setempat. Penurunan ini dipicu oleh kekhawatiran soal perang dagang yang kembali membayangi sentimen investor.

Mengutip CNBC International, indeks Hang Seng di Hong Kong jadi yang paling tertekan. Indeks ini jatuh 1,91% dan mengakhiri sesi di posisi 21.056,98.

Dari Jepang, indeks Nikkei 225 turun 1,01% ke level 33.920,4. Di Korea Selatan, indeks Kospi juga melemah 1,21% dan ditutup di 2.447,43, sementara indeks Kosdaq yang berisi saham-saham berkapitalisasi kecil anjlok 1,80% ke 699,11.

Pasar Australia juga tidak luput dari tekanan. Indeks S&P/ASX 200 sedikit turun 0,04% dan ditutup di 7.758,9. Sedangkan indeks CNBC 100 Asia ikut terkoreksi 1,09% ke posisi 9.637,44.

Satu-satunya bursa yang berhasil menutup hari di zona hijau adalah China daratan. Indeks CSI 300 naik 0,31% dan ditutup di 3.772,82, setelah rilis data ekonomi menunjukkan pertumbuhan ekonomi China sebesar 5,4% pada kuartal pertama 2025. Angka ini lebih tinggi dari ekspektasi para ekonom Reuters yang memproyeksikan pertumbuhan 5,1% secara tahunan.

Namun, tetap saja kekhawatiran soal dampak perang dagang masih membayangi. UBS baru-baru ini memangkas proyeksi pertumbuhan ekonomi China menjadi 3% untuk 2026 dan 3,4% untuk 2025. Ekonom UBS untuk China, Tao Wang, memperkirakan kenaikan tarif dari AS terhadap barang-barang China bisa mengurangi pertumbuhan Produk Domestik Bruto (PDB) China lebih dari 2 poin persentase.

Masih dari ketegangan dagang, Bloomberg melaporkan bahwa China telah memerintahkan semua maskapai penerbangannya untuk menghentikan pengiriman pesawat Boeing. Langkah ini dipandang sebagai bagian dari aksi balas dendam atas perang tarif yang makin memanas.

Pendiri dan Ketua Navellier & Associates, Louis Navellier, melihat ini bisa jadi sinyal bahwa peluang negosiasi antara AS dan China akan terbuka kembali.

“Kemungkinan adanya penyelesaian konflik dagang antara China dan AS kini meningkat, karena Boeing dan industri teknologi kemungkinan besar mulai menekan Gedung Putih,” kata Navellier.

- Advertisement -

Artikel Terkait

Menanti ‘Vonis’ The Fed Pekan Depan, S&P 500 dan Nasdaq Kompak Menguat

STOCKWATCH.ID (NEW YORK) – Bursa saham Amerika Serikat atau...

Bursa Eropa Sumringah! Saham Pemilik Jeep Terbang Tinggi, Isu Damai Ukraina Jadi Sorotan

STOCKWATCH.ID (LONDON) – Bursa saham Eropa berhasil menutup perdagangan...

Sinyal The Fed Pangkas Bunga Menguat, Bursa Asia Menghijau dan Saham Jepang Melesat

STOCKWATCH.ID (TOKYO) – Bursa saham di kawasan Asia-Pasifik mayoritas...

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Populer 7 Hari

Berita Terbaru