Kamis, Oktober 9, 2025
27.1 C
Jakarta

Harga Minyak Dunia Anjlok 2% Isu OPEC+ Mau Ngebut Produksi Jadi Biang Kerok

STOCKWATCH.ID (NEWYORK) – Harga minyak mentah dunia turun tajam pada penutupan perdagangan Rabu (23/4/2025) waktu setempat atau Kamis pagi (24/4/2025) WIB. Penyebabnya, muncul kabar bahwa OPEC+ berencana mempercepat peningkatan produksi minyak bulan depan.

Mengutip CNBC International, harga minyak mentah berjangka Brent melemah US$1,32 atau 1,96% ke level US$66,12 per barel, di London ICE Futures Exchange.

Adapun harga minyak mentah West Texas Intermediate (WTI) turun US$1,40 atau 2,2% dan berakhir di level US$62,27 per barel, di New York Mercantile Exchange.

Sebelum kabar OPEC+ muncul, Brent sempat menyentuh level tertinggi sejak 4 April, yaitu US$68,65 per barel.

Tiga sumber yang dekat dengan pembicaraan internal menyebutkan bahwa beberapa anggota OPEC+ akan mengusulkan percepatan peningkatan produksi minyak untuk bulan kedua berturut-turut pada Juni mendatang.

Namun, wacana ini muncul di tengah ketegangan internal soal kepatuhan kuota produksi di antara negara-negara anggota OPEC+.

“Tidak mengejutkan kalau OPEC ingin menaikkan produksi. Ini bisa menimbulkan kekhawatiran soal kekompakan kartel. Mungkin mereka mulai lelah menahan peningkatan produksi,” kata Phil Flynn, analis dari Price Futures Group.

Pasar sempat memangkas pelemahan setelah Kementerian Energi Kazakhstan mengeluarkan pernyataan bahwa mereka tetap menjadi peserta yang bertanggung jawab dalam komunitas energi internasional. Kazakhstan memang bukan anggota OPEC, tapi menjadi bagian dari OPEC+.

Kazakhstan sempat membuat geram anggota lain karena memproduksi melebihi kuota yang telah disepakati.

“Mitra kami di OPEC+ adalah alat penting untuk menjaga stabilitas global, menciptakan kondisi pelaksanaan rencana nasional dan menarik investasi. Kami tetap berkomitmen menjalankan kesepakatan dan memenuhi kewajiban,” ujar Menteri Energi Kazakhstan Erlan Akkenzhenov dalam pernyataan resmi.

Namun sebelumnya, Akkenzhenov mengatakan kepada Reuters bahwa negaranya tetap akan mengutamakan kepentingan nasional saat menentukan tingkat produksi minyak.

Harga minyak juga sempat tertahan dari pelemahan lebih dalam setelah data pemerintah AS menunjukkan bahwa cadangan minyak mentah naik secara tak terduga, sementara persediaan bensin dan bahan bakar sulingan justru turun lebih besar dari perkiraan.

“Kita kembali melihat penurunan persediaan produk minyak di masa biasanya stok meningkat,” kata Josh Young, Chief Investment Officer di Bison Interests. “Belum terlihat adanya sinyal penurunan permintaan akibat perang dagang atau tarif dari Trump.”

Kabar soal potensi pemangkasan tarif impor juga membantu membatasi penurunan harga minyak.

Seorang sumber menyebutkan bahwa pemerintahan Presiden AS Donald Trump tengah mempertimbangkan untuk menurunkan tarif terhadap barang-barang impor asal China, meskipun keputusan finalnya masih menunggu hasil pembicaraan dengan Beijing.

Laporan Wall Street Journal menyebut tarif kemungkinan akan dipangkas ke kisaran 50% hingga 65%, berdasarkan informasi dari pejabat Gedung Putih.

Menteri Keuangan AS Scott Bessent menyatakan bahwa tarif tinggi antara AS dan China perlu diturunkan lebih dulu agar pembicaraan dagang bisa berjalan.

Sementara itu, Presiden Trump juga mulai meredakan ketegangan soal Ketua The Fed Jerome Powell. Setelah beberapa hari menyerang The Fed karena enggan menurunkan suku bunga, Trump kini tidak lagi mengancam akan memecat Powell.

Di sisi lain, Amerika Serikat juga mengumumkan sanksi baru terhadap seorang tokoh pelayaran asal Iran. Jaringan yang dikendalikannya dituduh mengelola ekspor LPG dan minyak mentah Iran senilai ratusan juta dolar AS.

Artikel Terkait

Emas Sentuh Harga Tertinggi Sepanjang Sejarah: US$4.000 per Ons

STOCKWATCH.ID (CHICAGO) – Harga emas dunia kembali jadi sorotan. Pada...

Harga Minyak Dunia Bergerak Tipis, Pasar Waspadai Lonjakan Pasokan dan Produksi AS

STOCKWATCH.ID (HOUSTON) – Harga minyak dunia bergerak tipis pada...

Harga Emas Tembus Rekor Baru di Atas $3.900 per Ons, Pasar Yakin The Fed Akan Turunkan Suku Bunga

STOCKWATCH.ID (CHICAGO) – Harga emas dunia melonjak ke rekor tertinggi...

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Populer 7 Hari

Berita Terbaru