Rabu, Agustus 6, 2025
30.3 C
Jakarta

Bursa Saham Eropa Kompak Naik, Tapi Kenapa FTSE 100 Malah Anjlok Usai Kesepakatan Dagang AS-Inggris?

STOCKWATCH.ID (LONDON) – Bursa saham Eropa kompak menguat pada penutupan perdagangan Kamis (8/5/2025) waktu setempat. Kabar soal kesepakatan dagang antara Amerika Serikat dan Inggris mendorong sentimen positif, meskipun indeks FTSE 100 Inggris justru melemah.

Mengutip CNBC International, indeks Stoxx Europe 600 yang mencakup saham-saham utama di kawasan Eropa naik 0,4% dan sempat mencatatkan kenaikan yang lebih tinggi di awal perdagangan. Sektor teknologi jadi pendorong utama dengan lonjakan 1,64%, seiring optimisme investor terhadap kemajuan pembicaraan dagang di AS.

Indeks DAX Jerman juga ikut melesat 1% ke 23.352,69, sementara indeks CAC Prancis naik 0,89% ke level 7.694,44. Indeks FTSE MIB Italia bahkan terbang 1,71% ke posisi 38.974,3.

Namun, FTSE 100 Inggris justru melemah 0,32% ke 8.531,61, menghapus sebagian kenaikan sebelumnya. Pelemahan ini terjadi sehari setelah indeks tersebut mencetak rekor reli panjang.

Pelemahan FTSE terjadi di tengah kabar penting bahwa Inggris dan Amerika Serikat telah menyepakati kerangka kerja sama dagang. Meski begitu, Bank of England juga mengumumkan pemangkasan suku bunga acuan sebesar 25 basis poin, menjadi 4,25%.

Komite Kebijakan Moneter Bank of England memutuskan pemangkasan suku bunga ini dengan suara mayoritas 5 banding 4. Dua anggota mendukung pemangkasan 50 basis poin, sementara dua lainnya ingin mempertahankan suku bunga.

Di sisi lain, nilai tukar poundsterling menguat tipis terhadap euro dan dolar AS.

Sementara itu, Uni Eropa mengumumkan sedang bersiap menggugat Amerika Serikat ke Organisasi Perdagangan Dunia (WTO) terkait kebijakan tarif era pemerintahan Presiden Donald Trump.

UE juga membuka konsultasi publik terkait daftar impor asal AS senilai 95 miliar euro (setara US$107,5 miliar) yang bisa dikenakan tarif balasan.

Kondisi ini menambah ketidakpastian global, terutama setelah bank sentral Swedia, Riksbank, memilih menahan suku bunga acuannya. Riksbank menyatakan ketidakpastian ekonomi global masih tinggi akibat kebijakan dagang AS.

Dari sisi Amerika Serikat, bank sentral Federal Reserve baru saja mengumumkan tidak mengubah suku bunga acuannya. The Fed tetap mempertahankan kisaran suku bunga antara 4,25% hingga 4,5%.

Keputusan The Fed ini sejalan dengan ekspektasi pasar, meski bank sentral itu menyuarakan kekhawatiran terhadap risiko inflasi dan pengangguran.

Indeks saham lainnya di Eropa juga ditutup menguat. Indeks AEX Belanda naik 0,66% ke 901,9, indeks OMXS30 Swedia naik 0,72% ke 2.449,2, dan indeks HEX Finlandia menguat 0,22% ke 10.152,16.

Namun, beberapa indeks mencatatkan penurunan seperti BEL 20 Belgia yang turun 1,25% ke 4.359,02 dan SMI Swiss yang melemah 0,43% ke 12.061,72. OMXC25 Denmark juga terkoreksi tipis 0,24% ke level 1.668,07.

Artikel Terkait

Wall Street Merah Lagi, Ancaman Tarif dan Data Ekonomi Tekan Pasar!

STOCKWATCH.ID (NEWYORK) – Wall Street kompak ditutup melemah pada perdagangan...

Saham Chip Eropa Merosot Usai Trump Ancam Tarif Baru

STOCKWATCH.ID (LONDON) – Bursa saham Eropa ditutup menguat tipis...

Bursa Asia Naik, Meski Trump Ancam Naikkan Tarif Impor India

STOCKWATCH.ID (TOKYO) – Bursa saham Asia-Pasifik ditutup menguat pada...

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Populer 7 Hari

Berita Terbaru