STOCKWATCH.ID (JAKARTA) – PT Indofarma Tbk (INAF) belum berhasil lepas dari kerugian, setidaknya hingga periode tiga bulan pertama 2025. Berbagai terobosan yang dilakukan oleh manajemen Perseroan tampak belum membawa perubahan ataupun perbaikan signifikan terhadap kinerja keuangan emiten farmasi tersebut.
Buktinya, INAF masih merugi sebesar Rp25,10 miliar pada kuartal I 2025. Nilai kerugian emiten badan usaha milik negara atau BUMN di bidang farmasi tersebut turun sekitar 53,45% dari rugi Rp53,94 miliar pada kuartal I 2024.
Berdasarkan laporan keuangan per Maret 2025 yang diumumkan, Rabu (14/5/2025), penjualan bersih INAF mencapai Rp36,76 miliar pada kuartal I 2025, turun 15,75% dari Rp43,63 miliar pada periode yang sama 2024.
Seiring penjualan, beban pokok penjualan (BPP) INAF turun 2,26% jadi Rpp42,36 miliar, dari Rp43,34 miliar pada kuartal I 2024. Namun, INAF mencatat rugi kotor Rp5,6 miliar pada kuartal I 2025. Di periode yang sama tahun 2024, Perusahaan farmasi milik pemerintah ini masih membukukan laba sebesar Rp290 juta.
Setelah dikurangi beban usaha dan beban lain-lain, emiten farmasi milik negara itu menderita rugi sebelum pajak Rp25,43 miliar pada kuartal I 2025, turun 53,08% dari Rp54,22 miliar pada kuartal I 2024.
Total aset INAF per Maret 2025 sebesar Rp574,07 miliar, turun 7,13% dari Rp618,15 miliar per Desember 2024. Adapun total liabilitas dan ekuitas INAF per Maret 2025 sebesar Rp1,36 triliun. Perseroan masih mencatat ekuitas negatif sebesar Rp788,95 miliar per Maret 2025, berkurang dari Rp1,14 triliun per Desember 2024. (konrad)