Rabu, November 12, 2025
31.1 C
Jakarta

Minyak Dunia Ngamuk! Harga Melejit 7% Usai Israel Gempur Iran

STOCKWATCH.ID (NEWYORK) – Harga minyak mentah dunia melonjak tajam pada penutupan perdagangan Jumat (13/6/2025) waktu setempat atau Sabtu pagi (14/6/2025) WIB. Penurunan ini terjadi setelah Israel melancarkan serangan udara ke Iran tanpa dukungan dari Amerika Serikat. Serangan ini langsung memicu kekhawatiran bahwa konflik bisa meluas dan mengganggu pasokan minyak dari Timur Tengah.

Mengutip CNBC International, harga minyak mentah berjangka Brent naik US$4,87 atau 7,02% ke posisi US$74,23 per barel, di London ICE Futures Exchange. Ini merupakan harga penutupan tertinggi sejak Maret 2022.

Adapun harga minyak mentah West Texas Intermediate (WTI) menguat US$4,94 atau 7,26% dan ditutup di US$72,98 per barel, di New York Mercantile Exchange.

Harga minyak bahkan sempat naik lebih dari 8% dalam perdagangan lanjutan setelah Iran membalas dengan menembakkan rudal ke Israel pada Jumat malam waktu setempat.

Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu menyebut serangan itu sebagai “operasi militer terarah” terhadap program nuklir dan rudal balistik Iran. Ia menegaskan, “Operasi ini akan terus dilakukan selama diperlukan untuk menghilangkan ancaman ini.”

Netanyahu mengklaim serangan itu menghantam lokasi pengayaan utama Iran di Natanz, para ilmuwan nuklir terkemuka, dan pusat program rudal balistik. Ia juga menyebutkan bahwa serangan tersebut menewaskan sejumlah petinggi militer Iran.

Menteri Luar Negeri Amerika Serikat Marco Rubio mengatakan Israel bertindak sendiri tanpa dukungan AS. “Kami tidak terlibat dalam serangan terhadap Iran dan prioritas utama kami adalah melindungi pasukan Amerika di kawasan tersebut,” kata Rubio. Ia menambahkan, “Israel memberi tahu kami bahwa mereka merasa aksi ini perlu untuk mempertahankan diri.”

Presiden AS Donald Trump juga ikut berkomentar soal konflik ini. Ia menyebut Iran telah melewati batas waktu 60 hari untuk membuat kesepakatan nuklir. “Mereka seharusnya menyepakati itu!” tulis Trump di media sosialnya, Truth Social. “Hari ini adalah hari ke-61. Sekarang mereka mungkin mendapat kesempatan kedua!”

Lonjakan harga minyak ini disebabkan oleh kekhawatiran pasar akan gangguan pasokan dari Iran dan negara lain di kawasan yang berpotensi terseret ke konflik. Menurut laporan OPEC, produksi minyak Iran pada April berada di level 3,305 juta barel per hari.

Badan Energi Internasional (IEA) mengatakan pihaknya siap bertindak jika diperlukan. Direktur Eksekutif IEA Fatih Birol menyatakan, “IEA secara aktif memantau dampak situasi Israel-Iran terhadap pasar minyak. Saat ini pasar masih tercukupi, tapi kami siap mengambil tindakan bila dibutuhkan.”

Presiden Lipow Oil Associates, Andy Lipow, menyebut pelaku pasar khawatir Iran akan membalas dengan menyerang target Israel atau AS, yang bisa memicu eskalasi besar dan mengganggu pasokan minyak. “Iran tahu benar bahwa Presiden Donald Trump sangat fokus menjaga harga energi tetap rendah,” katanya kepada CNBC.

Namun, hingga kini tidak ada fasilitas minyak utama milik Iran yang menjadi target serangan. Analis energi Ellen Wald menyatakan serangan ini tidak berdampak langsung ke infrastruktur minyak, sehingga Iran masih bisa mengekspor.

Wald menjelaskan bahwa Iran mungkin tidak akan menutup Selat Hormuz secara total. Meski kapal-kapal melewati wilayah perairan Iran, mereka bisa dialihkan ke perairan Uni Emirat Arab atau Oman. “Kalaupun ada gangguan, kemungkinan tidak akan berlangsung lama,” ujarnya.

Ia juga mengingatkan bahwa jika Iran berusaha mengganggu arus minyak lewat Selat Hormuz, China sebagai pelanggan utama minyak Iran bisa menekan Iran secara ekonomi. “China tidak ingin pasokan minyak terganggu dan harga naik. Jadi mereka pasti akan menggunakan kekuatan ekonomi mereka untuk menekan Iran,” katanya.

Wald menyimpulkan bahwa situasi ini memang serius, tapi belum sampai mengancam pasokan global seperti saat invasi Rusia ke Ukraina. “Saya rasa ancamannya tidak sebesar itu terhadap pasokan minyak,” tutupnya.

- Advertisement -

Artikel Terkait

Harga Emas Dunia Tembus Level Tertinggi Tiga Minggu, Pasar Yakin The Fed Bakal Turunkan Suku Bunga

STOCKWATCH.ID (CHICAGO) – Harga emas dunia naik pada perdagangan...

Harga Emas Dunia Naik Lebih dari  2%, Sentuh Level Tertinggi Dua Pekan

STOCKWATCH.ID (CHICAGO) – Harga emas dunia melonjak lebih dari...

Harga Emas Dunia Naik, Investor Cari Aman di Tengah Ketidakpastian AS

STOCKWATCH.ID (CHICAGO) – Harga emas dunia kembali menguat pada...

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Populer 7 Hari

Berita Terbaru